Liputan6.com, Jakarta Shalat Idul Adha merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Berbeda dengan shalat wajib, shalat ini dilakukan pada hari raya Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya. Shalat Idul Adha juga memiliki tata cara yang khusus, termasuk jumlah rakaat yang berbeda dari shalat pada umumnya. Banyak yang bertanya-tanya, berapa jumlah rakaat yang harus dikerjakan dalam shalat ini?
Pada umumnya, shalat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang membedakan tata cara pelaksanaan shalat ini, seperti jumlah takbir dalam setiap rakaat dan bacaan niat yang berbeda antara imam dan makmum. Shalat ini juga bisa dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian jika ada alasan tertentu, seperti terlambat menghadiri jamaah.
Baca Juga
Tata cara pelaksanaan shalat Idul Adha cukup berbeda dari shalat pada hari biasa. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas jumlah rakaat, bacaan niat, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan saat melaksanakan shalat Idul Adha.
Advertisement
1. Jumlah Rakaat Shalat Idul Adha
Shalat Idul Adha terdiri dari dua rakaat, sama halnya dengan shalat Idul Fitri. Pada rakaat pertama, umat Islam melakukan tujuh kali takbir sebelum membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya. Di rakaat kedua, umat melakukan lima kali takbir sebelum membaca Al-Fatihah dan surat yang lain. Takbir ini merupakan bagian penting dari pelaksanaan shalat, dan menjadi salah satu ciri khas shalat Idul Adha.
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab RA, shalat Idul Adha dan Idul Fitri memiliki dua rakaat, dan hal ini menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. “Shalat Jumat dua rakaat, shalat Idul Fitri dan Idul Adha dua rakaat,” demikian hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i.
Advertisement
2. Bacaan Niat Shalat Idul Adha
Bacaan niat shalat Idul Adha sangat penting untuk dilafalkan sebelum memulai shalat. Terdapat perbedaan bacaan niat antara imam, makmum, dan orang yang melaksanakan shalat sendirian. Berikut adalah bacaan niat yang sesuai dengan posisi masing-masing:
Niat untuk imam:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالى
Artinya: "Aku berniat shalat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Niat untuk makmum:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالى
Artinya: "Aku berniat shalat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
Niat untuk yang shalat sendirian:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالى
Artinya: "Aku berniat shalat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
3. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Adha
Untuk melaksanakan shalat Idul Adha, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan. Berikut adalah tata cara shalatnya:
Rakaat Pertama:
- Membaca niat
- Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Takbir sebanyak 7 kali sambil mengangkat tangan (di antara tiap takbir disunnahkan membaca Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar)
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Dilanjutkan dengan surah pendek (disunnahkan membaca Surah Al-A’la)
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud dua kali
- Berdiri ke rakaat kedua
Rakaat Kedua:
- Takbir sebanyak 5 kali (di antara tiap takbir disunnahkan membaca Subhanallahi walhamdulillahi wa laa ilaaha illallahu wallahu akbar)
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Dilanjutkan dengan surah pendek (disunnahkan membaca Surah Al-Ghasyiyah)
- Rukuk
- I’tidal
- Sujud dua kali
- Tasyahud akhir
- Salam
Advertisement
4. Khutbah Setelah Shalat Idul Adha
Setelah shalat Idul Adha, biasanya dilanjutkan dengan khutbah. Namun, khutbah pada Hari Raya Idul Adha dilakukan setelah shalat, berbeda dengan khutbah Jumat yang dilakukan sebelum shalat. Rasulullah SAW mencontohkan cara ini, dan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudzri RA menjelaskan, "Rasulullah SAW keluar pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, pertama kali yang beliau lakukan adalah shalat, baru kemudian khutbah."
Tanya Jawab Seputar Shalat Idul Adha
Q: Apakah shalat Idul Adha harus dilaksanakan berjamaah?
A: Meskipun shalat Idul Adha lebih dianjurkan dilaksanakan berjamaah, shalat ini tetap sah jika dilaksanakan secara sendirian (munfarid), terutama jika terlambat datang ke masjid.
Q: Apakah ada waktu tertentu untuk melaksanakan shalat Idul Adha?
A: Shalat Idul Adha dapat dilaksanakan sejak terbitnya matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga sebelum waktu Zuhur.
Q: Apa yang membedakan shalat Idul Adha dengan shalat lainnya?
A: Perbedaan utama terletak pada jumlah takbir, bacaan niat, dan urutan pelaksanaan shalat yang khas dengan takbir tambahan pada setiap rakaat.
Advertisement
