Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pilihan untuk maju dalam Pilpres 2024. Dia pun meminta Ketua DPR Puan Maharani segera membentuk tim pemenangan.
“Memberikan mandat penugasan kepada Mbak Puan untuk membentuk tim guna memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2024,” tutur Megawati di Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Baca Juga
Megawati mengaku sebelumnya memang telah kerap mengutus Puan Maharani selaku Ketua DPP PDIP Bidang Politik untuk rutin bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk berkonsultasi dan membangun hubungan dengan pimpinan partai politik lainnya.
Advertisement
Dengan menentukan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, Megawati pun memerintahkan simpatisan dan kader PDIP lewat instruksi melalui perintah harian kepada tiga pilar partai. Pilar pertama adalah struktural partai dari anak ranting, pengurus anak cabang, satgas partai, DPLN atau cabang di luar negeri, DPC, DPD hingga DPT partai.
Kedua yakni seluruh anggota legislatif dari tungkat kabupaten kota, provinsi, nasional; dan ketiga yaitu seluruh eksekutif partai dari tingkat nasional, provinsi, kepala daerah dan wakil kepada daerah.
“Saya perintahkan segera bekerja keras turun ke bawah menyapa akar rumput memenangkan Pemilu 2024. Segera kibarkan bendera banteng moncong putih nomor 3 di rumah kalian masing-masing, bukalah posko, dan jagalah bendera banteng moncong putih sebagai semangat,” kata Megawati.
Minta Kader Bersiap
Sebelummya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pernyataan terbatu meminta seluruh kader PDIP untuk bersiap menyambut pengumuman capres PDIP dari Megawati.
"Semua kader partai harus menyiapkan diri, baik secara ideologis maupun secara struktural. Setiap saat Ibu Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri bisa menemukan momentum yang tepat untuk mengumumkan calon definitif yang akan diusung oleh partai," kata Hasto, Jumat (21/4/2023).
Menurut Hasto, momentum tepat bisa terjadi kapan saja. Ia mencontohkan tanggal bersejarah 20 Mei sebagai hari kebangkitan nasional.
“Momentum yang tepat itu bisa kapan saja, yang tentu saja keputusan akan diambil setelah diiringi dengan berbagai pertimbangan. Baik itu pertimbangan terhadap dinamika dunia maupun nasional (world view, national view, dan society view),” kata dia.
Momentum Historis dan IdeologisHasto sendiri menegaskan bahwa DPP PDIP melihat banyak momentum historis dan ideologis yang sangat penting bagi masa depan di waktu-waktu ke depan ini.
“Di bulan Mei misalnya. Pada 20 Mei misalnya, tidak hanya ditetapkan oleh Bung Karno sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Pada tanggal 20 Mei 1965, Bung Karno mendirikan Lemhannas. Lembaga strategis tersebut berfungsi untuk menjadi Kawah Candradimuka para pemimpin,” kata Hasto.
Advertisement