DPR Minta Pertamina Hulu Genjot Produktivitas Demi Ketahanan Energi

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengingatkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) agar terus meningkatkan produktivitasnya guna mendukung ketahanan energi nasional.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Mei 2023, 22:57 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 16:00 WIB
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung (Istimewa)
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengingatkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) agar terus meningkatkan produktivitasnya guna mendukung ketahanan energi nasional.

"PHE harus secara konsisten melakukan perbaikan kinerja untuk mengejar pengeboran sumur agar dapat mencapai target lifting minyak dan gas bumi," ujar Martin.

PHE merupakan perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas. PHE antara lain fokus pada kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas).

Martin menjelaskan bahwa berdasarkan data, PHE selaku Subholding Upstream Sektor Hulu Pertamina, berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68% produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional.

"Kontribusi produksi PHE terhadap migas nasional saat ini terhitung besar. Ke depan, PHE harus menjaga dan meningkatkan produktivitasnya, agar terus dapat memberikan kontribusi yang maksimal untuk mendukung ketahanan energi nasional," ujar Martin, dalam sosialisasi BUMN bertema "Peran Pertamina Hulu Energi (PHE) Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional" di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Sabtu, 29 April 2023.

Martin juga mengingatkan, berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050. Volume kebutuhan akan energi fosil pun akan terus meningkat.

"Karena itu, PHE sebagai kontributor utama harus konsisten menjalankan proses bisnis secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional," tambah Martin.

Martin juga mendukung pengembangan PHE sebagai pemain utama bisnis hulu migas di Indonesia.

"Mendukung PHE dalam melakukan ekspansi sesuai strategi perusahaan, termasuk dalam hal langkah-langkah investasi, dengan tetap memperhatikan kebijakan sesuai undang-undang yang berlaku dan tidak bertentangan dengan UUD 1945," tambah Martin.

Martin menjelaskan, saat ini Indonesia merupakan negara net importir minyak. Produksi minyak dalam negeri kita belum bisa memenuhi kebutuhan minyak nasional sehingga diperlukan komitmen pemenuhan target produksi minyak nasional.

"Karenanya, PHE diharapkan dapat berkembang dan menjaga keberlanjutan hulu migas nasional serta dapat membantu memenuhi kebutuhan migas dalam negeri," pungkas Martin.


3 Strategi Utama

Sebagai catatan, PHE telah menjalankan tiga strategi utama untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. Pertama, untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) di wilayah kerja eksisting, PHE melakukan pengeboran sumur pengembangan dan perawatan sumur. Kedua, PHE juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru untuk menjaga keberlanjutan bisnis. Ketiga, PHE menjalankan akuisisi di wilayah kerja baru dengan bekerjasama melalui partner dan melakukan ekspansi.

PHE juga berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi dalam rangka mendukung Green Strategy PT Pertamina (Persero). Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.

Seluruh strategi yang dijalankan oleh PHE memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek. Antara lain, dari aspek pendanaan dan langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional.

 

Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Infografis Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Indramayu
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya