20 Ribu Warga Kota Tangerang, Obesitas

Ada 20 ribu warga di Kota Tangerang mengalami obesitas. Hal ini berdasar catatan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang hingga Mei 2023 lalu.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Jul 2023, 15:08 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2023, 15:08 WIB
Fajri, Pria Obesitas Berbobot 280 kilogram Dirujuk ke RSCM dengan Menumpang Truk Damkar yang Dimodivikasi
Keterbatasan alat membuat Fajri, 27 tahun, pria penderita obesitas dengan bobot 280 Kilogram, yang sebelumnya mendapat penanganan di RSU Kota Tangerang, kini harus dirujuk ke RSCM Jakarta. Proses pemindahan Fajri pun tak kalah dramatis, sebab, bukan ambulans yang digunakan, melainkan menggunakan truk Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Kota Tangerang, yang dimodifikasi untuk mengangkut pria bertubuh obesitas tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Ada 20 ribu warga di Kota Tangerang mengalami obesitas. Hal ini berdasar catatan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang hingga Mei 2023 lalu.

“Dinkes rutin melakukan deteksi dini penyakit PTM dan faktor risikonya, di wilayah atau pemukiman. Secara berkala Dinkes juga melakukan pendataan obesitas tersebut, dengan data terakhir hingga Mei 2023 ada 20 ribu warga mengalami kondisi obesitas," tutur Kadinkes Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni.

Menurut dia, angka tersebut berdasar hasil skrining ke masyarakat dengan usia di atas 15 tahun. Hasilnya, kasus obesitas paling banyak dialami oleh penduduk dengan rentang usia 20-50 tahun.

Hasil deteksi dini tersebut akan terus diupdate secara berkala.

Langkah skrining juga diiringi dengan menggencarkan pola penanganannya. Antara lain, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terkait gaya hidup sehat, dengan singkatan CERDIK.

"Yaitu, cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik /olahraga rutin, diet gizi seimbang yaitu utamakan makan sayur dan buah, serta kurangi konsumsi gula,garam dan lemak berlebih, terakhir stirahat yang cukup dan kelola stress," tutur Dini.

Dia mengatakan dinkes sejak lama juga telah membentuk 419 Pos Binaan Terpadu (Posbindu) yang digerakkan oleh kader kesehatan yang dilatih secara khusus, dibina atau difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular di wilayah kerjanya.

Namun, dalam kasus obesitas atau masalah kesehatan, perlu peran aktif masyarakat untuk mengubah perilaku berisikonya menjadi perilaku yang sehat, dan tak bisa hanya program yang digelontorkan Pemkot Tangerang semata.

 

Minta Warga Cek Kesehatan Rutin

Menurut Dini, dibutuhkan kesadaran akan kepedulian kesehatan pada masyarakat itu sendiri. Yakni, dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan untuk rutin melakukan pemeriksaan deteksi dini penyakit. Seperti timbang berat badan dan tinggi badan, mengukur lingkar perut, ukur index massa tubuh (IMT), cek tensi, cek gula darah dan lainnya, atau konsultasi kesehatan.

“Dalam hal kesehatan, jangan datang di saat ada keluhan saja. Cek Kesehatan tersebut dapat dilaksanakan secara rutin, kalau bisa sebulan sekali. Sehingga segala penyakit dapat diminimalisir sedini mungkin dengan penanganan yang tepat dan sesuai, usahakan berobat distadium awal," kata dr Dini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya