Liputan6.com, Jakarta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menginisiasikan pembentukan forum kerjasama dengan Arsip Nasional negara-negara berpenduduk mayoritas muslim. Pertemuan pendahuluan digelar di Gedung Arsip Nasional, Pasar Minggu Jaksel. Rabu (12/7/2023).
Ada 19 negara yang diundang menjadi peserta forum. Di antaranya Indonesia, Arab Saudi, Malaysia, Maroko, Irak, Palestina, Brunei Darussalam, Kuwait, Qatar dan Yordania.
Baca Juga
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto menerangkan, kerja sama negara-negara muslim pada umumnya banyak dilakukan pada bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan budaya. Namun belum pernah bidang kearsipan.
Advertisement
"Oleh karena itu pertemuan kali pertama kali ini sebagai langkah awal untuk menjajaki dan mengeskplorasi forum kerja sama arsip nasional di seluruh negara Muslim atau berpenduduk muslim," kata Imam dalam sambutan, Rabu (12/7/2023).
Imam mengatakan, pembentukan forum kerja sama diharapkan meningkatkan peran arsip nasional negara-negara muslim di tingkat internasional dan untuk melestarikan sejarah Islam sebagai bagian dari peradaban dunia menjadi lebih kuat dan hebat.
Dalam pertemuan pendahuluan, para peserta akan bertukar pendapat dan mendiskusikan pandangan mereka tentang pembentukan forum dan potensi kerjasama untuk kepentingan bersama. Selain itu, bakal membahas konsep kerja forum kerjasama kerasipan nasional negara-negara islam.
"Sebagai pertemuan awal, ini sangat bagus, sangat baik dan insyaAllah akan membawa dampak positif untuk masa depan kita semua. Kami berharap dapat menyusun rancangan pernyataan bersama dari 19 negara ini," ujar dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB, Diah Natalisa menambahkan, pertemuan ini memberikan kesempatan untuk bersama-sama membangun sinergi dan kolaborasi antar negara Islam untuk mendukung optimalisasi pemanfaatan arsip.
Dalam era informasi digital saat ini, tuntutan terhadap pengelolaan arsip semakin kompleks. Oleh karena itu, penting untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terbaik dalam hal kebijakan, infrastruktur dan teknologi yang berkaitan dengan pengelolahan arsip.
"Melalui forum ini saya yakin kita dapat belajar satu sama lain dan mendukung kolaborasi yang lebih erat diantara negara-negara Islam. Kolaborasi dan sinergi antar negara-negara Islam menjadi media penting dalam meningkatkan kualitas manajemen, pemanfaatan dan pengelolaan arsip yang berkelas dunia," ujar dia.
"Transfer pengetahuan informasi dan pengalaman pada negara-negara Islam khususnya terkait bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan arsip dapat menjadi sarana dan pengembangan inovasi pengelolahan arsip yang lebih berkualitas," sambung dia
Memperkaya Kearsipan Nilai dan Kultur Islam
Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antar negara Islam dalam hal kearsipan dapat diwujudkan dalam kerja sama yang harmonis dan berkesinambungan sebagai bagian penguatan tata kelolah keaasipan yang berkelas dunia.
Dia mengatakan, kerja sama ini diharapkan tidak hanya sebatas pada klaster pengetahuan informasi dan pengalaman pengelolahan kearsipan saja, tetapi juga dalam hal pertukaran aksi dan teknologi di bidang pengembangan pengelolaan arsip, maupun kerja sama di bidang publikasi pengelolaan arsip.
"Tentu kolaborasi ini dapat memperkaya kearsipan nilai dan kultur Islam serta dapat menjadi penghubung konetivitas sejarah Islam dipelbagai belahan dunia. Layaknya sebuah pagar yang menjadi satu kesatuan," ujar dia.
Dia mengatakan, Kementerian PANRB mengapresiasi dan mendukung pelaksanaan pendahuluan yang akan menjadi fondasi awal terbentuknya forum kerja sama arsip-arsip negara Islam yang harmonis dan berkesinambungan.
"Besar harapan dari pertemuan ini akan menghasilkan ide dan pemikiran yang konstruktif dan rapat kerja yang solid untuk kerja sama jangka panjang bidang kearsipan," ujar dia.
Advertisement