Bapeten Bahas Pentingnya Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir di Forum Aseantom 2023

Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mendapatkan amanah menjadi ketua Asean Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (Aseantom) tahun 2023.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Agu 2023, 20:45 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 06:04 WIB
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mendapatkan amanah menjadi ketua Asean Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (Aseantom) tahun 2023. Bapeten menyelenggarakan 10th Annual Meeting of ASEANTOM pada tanggal 22-24 Agustus 2023 di Yogyakarta (Isti
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mendapatkan amanah menjadi ketua Asean Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (Aseantom) tahun 2023. Bapeten menyelenggarakan 10th Annual Meeting of ASEANTOM pada tanggal 22-24 Agustus 2023 di Yogyakarta (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mendapatkan amanah menjadi ketua Asean Network of Regulatory Bodies on Atomic Energy (Aseantom) tahun 2023. Bapeten menyelenggarakan 10th Annual Meeting of ASEANTOM pada tanggal 22-24 Agustus 2023 di Yogyakarta.

Pertemuan rutin tahunan ini dipimpin oleh Dahlia Cakrawati Sinaga selaku Chair Aseantom 2023.

Delegasi Indonesia dipimpin Plt. Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo dalam pembukaannya mengatakan bahwa pemanfaatan tenaga nuklir terdapat nilai manfaat dan konsekuensi.

Menurutnya, pemerintah memainkan peranan penting dalam pengawasannya serta setiap negara harus mempunyai standar keselamatan.

"Komunitas internasional telah meratifikasi dan menandatangani Traktat Non Proliferasi Senjata Nuklir dan negara ASEAN telah setuju untuk mendeklarasikan Zona Bebas Senjata Nuklir," ucapnya dalam keterangan, Jumat (25/8/2023).

Pertemuan bertujuan untuk membahas berbagai isu penting mengenai status implementasi proyek kerja sama teknis yang telah disusun dalam rencana aksi, berbagai informasi dan praktik baik (good practice) mengenai keselamatan, keamanan, dan seifgard nuklir di antara badan pengawas tenaga nuklir dan pihak-pihak terkait di kawasan Asia Tenggara.

Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari badan pengawas nuklir 10 negara anggota ASEAN yaitu (Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam), mitra wicara ASEAN, serta negara yang diundang Timor Leste.

Dalam pertemuan Aseantom ke-10 ini, Indonesia selaku chair mengajukan Concept Note of ASEAN Model Legislation (AML) sebagai deliverables keketuaan Indonesia di ASEANTOM tahun 2023.

AML ini merupakan legislation model yang diharapkan dapat membantu negara anggota ASEAN dalam mengembangkan kerangka regulasi nasional yang lebih menyeluruh, terintegrasi dan efektif terkait keamanan dan garda aman nuklir di masing-masing negara.

Instrumen serupa sebelumnya pernah disampaikan oleh Indonesia pada forum Nuclear Security Summit tahun 2014 yaitu National Legislation Implementation Kit on Nuclear Security (NLIK), namun AML ini telah dilakukan pemutakhiran sesuai dengan situasi dan kondisi terkini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peran Aktif Bapeten

Peran aktif Bapeten dalam forum Aseantom sangat mendukung tugas dan fungsi lembaga dalam melaksanakan pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia.

Melalui partisipasi aktif di berbagai aktivitas Aseantom memberikan dampak terhadap peningkatan kapabilitas dan profesionalitas lembaga sehingga pengawasan yang dilakukan dapat memberikan jaminan aspek 3S (safety, security, safeguards – keselamatan, keamanan, ketentraman) bagi pekerja, masyarakat, dan lingkungan hidup, sehingga kepercayaan masyarakat dapat diraih.

Posisi tawar Indonesia meningkat di level regional jika Bapeten berhasil menorehkan satu warisan konkrit di bidang nuklir dalam periode keketuaan tahun 2023 ini.

Diketahui, Aseantom merupakan forum jejaring kerjasama antara badan pengawas tenaga nuklir di kawasan Asia Tenggara yang berdiri sejak 2013.

Tujuan dibentuknya Aseantom adalah untuk meningkatkan kegiatan pengawasan dan lebih memperkuat keselamatan, keamanan, dan selfgard nulkir di setiap negara anggota Asean.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya