Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengeluh tidak lagi bisa menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari.
Sebab air tersebut diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dari sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di depan pemukiman warga.
Baca Juga
Dari video yang beredar, sebagian warga memperlihatkan air yang diduga tercemar BBM. Dalam video, seorang warga terlihat membuka keran, namun air keluar justru berwarna biru.
Advertisement
Warga tersebut kemudian mengambil sehelai kertas dan menyelupkannya ke dalam gayung berisi air yang diduga tercemar BBM. Setelah itu, kertas tersebut dibakar dan benar saja api langsung membesar.
"Beberapa rumah warga yang di belakang Pom bensin nagrog Gunung Sindur (depan Pesantren DQ) airnya tercemar kandungan minyak yang gampang menyala bila terkena api," tulis akun Instagram @gunungsindurbogor dikutip, Jumat (8/9/2023).
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor pun turun tangan terkait air sumur warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, diduga tercampur dengan BBM dan menduga ada kebocoran di tangki penyimpanan di SPBU tersebut, sehingga menyembabkan air sumur warga tercemar
"Pihak manajemen operasional SPBU sudah menerima dari perwakilan warga yang terdampak dan dalam waktu dekat akan melakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut," ucap Kasiops Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Kodara.
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga regional Jawa Barat memastikan tidak ada kebocoran pada tangki pendam di SPBU Nagrog.
Berikut sederet fakta terkait air sumur warga Gunung Sindur diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Viral Video Warga Coba Membakar Tisu yang Dicelupkan ke Air
Sebagian warga Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor mengeluh tidak lagi bisa menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Air tersebut diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dari sebuah SPBU yang ada di depan pemukiman warga.
Dari video yang beredar, sebagian warga memperlihatkan air yang diduga tercemar BBM. Dalam video, seorang warga terlihat membuka keran, namun air keluar justru berwarna biru.
Warga tersebut kemudian mengambil sehelai kertas dan menyelupkannya ke dalam gayung berisi air yang diduga tercemar BBM. Setelah itu, kertas tersebut dibakar dan benar saja api langsung membesar.
Warga lainnya juga memperlihatkan air yang diduga tercemar BBM. Seorang ibu terlihat mengambil air dari dalam sumur. Ternyata air sumur tersebut keruh dan berwarna hitam.
"Beberapa rumah warga yang di belakang Pom bensin nagrog gunung sindur (depan Pesantren DQ) airnya tercemar kandungan minyak yang gampang menyala bila terkena api," tulis akun Instagram @gunungsindurbogor dikutip, Jumat (8/9/2023).
Â
Advertisement
2. Kata Camat Setempat
Camat Gunung Sindur Dace Hatomi menyebutkan bahwa tercemarnya air sumur warga oleh BBM telah dikeluhkan sejak tujuh tahun silam.
Menurut dia, airnya benar-benar tercampur dengan BBM seperti saat ini, air sumur warga kerap dikeluhkan karena mengeluarkan aroma seperti bensin.
"Saat itu hasil laboratorium masih layak hanya bau saja, sehingga keperluan minum tetap beli. Sebelumnya juga sudah dikomunikasikan. Kalau sekarang sudah keliatan, selayaknya harus ada kompensasi juga kepada warga yang terdampak," papar Dace.
Â
3. Satpol PP Turun Tangan
Sementara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Jawa Barat turun tangan terkait air sumur warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, diduga tercampur dengan bahan bakar minyak (BBM).
Kasiops Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara menduga, ada kebocoran di tangki penyimpanan BBM di SPBU tersebut sehingga menyembabkan air sumur warga tercemar.
"Pihak manajemen operasional SPBU sudah menerima dari perwakilan warga yang terdampak dan dalam waktu dekat akan melakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut," Rhama dilansir dari Antara, Jumat (8/9/2023).
Menurut Rhama, warga terdampak bernama Rizky meminta manajemen SPBU untuk segera menyelesaikan permasalahan dugaan kebocoran tersebut, sehingga tak menjadi kejadian yang berlarut-larut.
"Penegakan Satpol PP Kabupaten Bogor melanjutkan peninjauan ke rumah pihak terdampak, Pak Rizky dan di lokasi tersebut didapati bahwa air sumur sudah tercampur dengan dugaan bahan bakar minyak," ungkap Rhama.
Satpol PP Kabupaten Bogor bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gunung Sindur juga mengimbau pihak SPBU untuk segera mengosongkan sementara tangki minyak yang diduga bocor.
"Mengosongkan minyak SPBU yang ada sampai menunggu kajian dan petunjuk lebih lanjut. Kegiatan berjalan aman dan kondusif," kata dia.
Â
Advertisement
4. Pihak Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat Membantah
Pertamina Patra Niaga regional Jawa Barat memastikan tidak ada kebocoran pada tangki pendam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nagrog, Gunung Sindur, Jawa Barat. Penegasan ini sebagai respon atas tercemarnya air sumur warga di pemukiman yang tidak jauh dari lokasi SPBU.
"Dari hasil pengecekan, tidak terdapat kontaminasi BBM dan tidak terdapat kebocoran pada tangki pendam," ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Barat Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan.
Eko mengatakan, konfirmasi tidak adanya kebocoran tangki pendam di SPBU dengan nomor registrasi SPBU 34.16317 Jl.Serepong-Parung, Kabupaten Bogor, setelah Sales Branch Manager (SBM) Rayon VIII Pertamina Patra Niaga dan Pihak SPBU, melakukan pengecekan terhadap 4 sumur pantau dan sumur bor di SPBU 34.163.17.
Sementara itu, kata Eko, dari sampel air yang dibawa oleh warga dari sumur yang berjarak 4-5 rumah dari SPBU, terindikasi tercampur oleh BBM jenis Pertalite. Namun posisi perumahan warga di dataran yang lebih tinggi dan berjarak 100-150 meter, atau sekitar tiga sampai empat rumah dari belakang SPBU.
Â
5. Pertamina Bakal Kuras Tanki BBM
Eko menyampaikan, dari kejadian tersebut sudah ada mediasi kepada warga yang terkontaminasi. Mediasi ini dihadiri oleh SBM Pertamina, perwakilan pihak SPBU, Kelurahan, Kecamatan, Danramil dan Satpol PP.
"Dengan hasil semua pihak dapat menerima penjelasan yang disampaikan," kata Eko.
Eko tidak menjelaskan secara mendetil maksud penjelasan yang diterima.
Terpenting, Eko menuturkan, Pertamina tetap melakukan penyaluran untuk mengosongkan tangki pendam. Selanjutnya , akan dilakukan penjadwalan tank cleaning dan hydrostatic/pneumatic test untuk tangki dan pipa.
Saat ini, SPBU 34.16317 tetap beroperasi namun penjualan BBM jenis Pertalite berhenti sementara. Masyarakat dapat melakukan pengisian Pertalite di SPBU terdekat seperti SPBU 34.163.02 dan SPBU 34.163.10.
Advertisement