Air Sumur Warga Gunung Sindur Tercemar BBM, Diduga dari SPBU di Depan Pemukiman

Sebagian warga Nagrong, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor mengeluh tidak lagi bisa menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Air tersebut diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dari sebuah SPBU yang ada di depan pemukiman warga.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 08 Sep 2023, 10:48 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2023, 10:47 WIB
Air Sumur Warga di Gunung Sindur Diduga Tercemar BBM. (sumber: Instagram @gunungsindurbogor)
Air Sumur Warga di Gunung Sindur Diduga Tercemar BBM. (sumber: Instagram @gunungsindurbogor)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian warga Desa Pengasinan, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor mengeluh tidak lagi bisa menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Air tersebut diduga tercemar bahan bakar minyak (BBM) dari sebuah SPBU yang ada di depan pemukiman warga.

Dari video yang beredar, sebagian warga memperlihatkan air yang diduga tercemar BBM. Dalam video, seorang warga terlihat membuka keran, namun air keluar justru berwarna biru.

Warga tersebut kemudian mengambil sehelai kertas dan menyelupkannya ke dalam gayung berisi air yang diduga tercemar BBM. Setelah itu, kertas tersebut dibakar dan benar saja api langsung membesar.

Warga lainnya juga memperlihatkan air yang diduga tercemar BBM. Seorang ibu terlihat mengambil air dari dalam sumur. Ternyata air sumur tersebut keruh dan berwarna hitam.

"Beberapa rumah warga yang di belakang Pom bensin nagrog gunung sindur (depan Pesantren DQ) airnya tercemar kandungan minyak yang gampang menyala bila terkena api," tulis akun Instagram @gunungsindurbogor dikutip, Jumat (8/9/2023).

Sementara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor, Jawa Barat turun tangan terkait air sumur warga di Desa Pengasinan, Gunung Sindur, diduga tercampur dengan bahan bakar minyak (BBM).

Kasiops Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara menduga, ada kebocoran di tangki penyimpanan BBM di SPBU tersebut sehingga menyembabkan air sumur warga tercemar.

"Pihak manajemen operasional SPBU sudah menerima dari perwakilan warga yang terdampak dan dalam waktu dekat akan melakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut," Rhama dilansir dari Antara, Jumat (8/9/2023).

Menurut Rhama, warga terdampak bernama Rizky meminta manajemen SPBU untuk segera menyelesaikan permasalahan dugaan kebocoran tersebut, sehingga tak menjadi kejadian yang berlarut-larut.

"Penegakan Satpol PP Kabupaten Bogor melanjutkan peninjauan ke rumah pihak terdampak, Pak Rizky dan di lokasi tersebut didapati bahwa air sumur sudah tercampur dengan dugaan bahan bakar minyak," ungkap Rhama.

Satpol PP Kabupaten Bogor bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Gunung Sindur juga mengimbau pihak SPBU untuk segera mengosongkan sementara tangki minyak yang diduga bocor.

"Mengosongkan minyak SPBU yang ada sampai menunggu kajian dan petunjuk lebih lanjut. Kegiatan berjalan aman dan kondusif," kata dia.

 

Warga Keluhkan Air Sumur Tercemar BBM

Pencemaran Laut
IlustrasI Air Tercemar (Liputan6.com/ Ajang Nurdin)

Sementara, Camat Gunung Sindur Dace Hatomi menyebutkan bahwa tercemarnya air sumur warga oleh BBM telah dikeluhkan sejak tujuh tahun silam.

Menurut dia, airnya benar-benar tercampur dengan BBM seperti saat ini, air sumur warga kerap dikeluhkan karena mengeluarkan aroma seperti bensin.

"Saat itu hasil laboratorium masih layak hanya bau saja, sehingga keperluan minum tetap beli. Sebelumnya juga sudah dikomunikasikan. Kalau sekarang sudah keliatan, selayaknya harus ada kompensasi juga kepada warga yang terdampak," papar Dace.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya