Cuaca Indonesia Hari Ini Jumat 20 Oktober 2023: Sebagian Besar Wilayah Diprediksi Cerah Berawan

Meski kondisi cuaca di Indonesia hari ini diprediksi BMKG cenderung cerah, patut diwaspadai adanya potensi hujan disertai petir disebagian kota.

oleh Maria Flora diperbarui 20 Okt 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas cuaca kota besar di Indonesia pada pagi hari ini, Jumat (20/10/2023) cerah berawan. Namun, ada sejumlah wilayah diprediksi cuaca cerah, yakni Bandung, Kota Kupang, dan Makassar. 

Begitu pun siang hingga malam nanti, BMKG mengungkap cuaca cerah masih mendominasi sebagian besar kota-kota di Indonesia.

Meski langit cenderung cerah, patut diwaspadai adanya potensi hujan disertai petir disebagian wilayah. 

Untuk pagi hari ini, potensi tersebut diperkirakan BMKG terjadi di wilayah Tanjung Pinang. Siang hari di Kota Padang dan Medan, sementara Jambi diguyur hujan lebat. 

Cuaca dengan awan tebal, berasap serta berkabut juga terjadi disebagian kota. Wilayah-wilayah tersebut diungkap BMKG bakal terjadi di Kota Padang, Palembang, sedangkan Pekanbaru berawan tebal pada pagi hari ini. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia hari ini selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Banda Aceh  Hujan Ringan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu   Hujan Ringan   Hujan Ringan   Hujan Ringan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
Jakarta Pusat Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Gorontalo Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah 
Jambi Hujan Ringan Hujan Lebat Hujan Ringan
Bandung Cerah Cerah Berawan Hujan Ringan
Semarang Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan
Surabaya Cerah Berawan Cerah Cerah
Pontianak  Hujan Ringan Hujan Sedang Hujan Ringan
Banjarmasin Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Palangkaraya  Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Samarinda Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Tarakan Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Berawan Hujan Ringan Berawan
 Tanjung Pinang  Hujan Petir  Hujan Sedang  Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Ambon  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Ternate  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
Mataram  Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Kupang Cerah Cerah Cerah
Kota Jayapura Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Manokwari Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Pekanbaru Berawan Tebal Berawan Hujan Ringan
Mamuju Berawan Cerah Berawan Berawan
Makassar Cerah Cerah Berawan
Kendari Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Manado Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Padang Kabut Hujan Petir Hujan Ringan
Palembang Asap Cerah Berawan Asap
Medan Hujan Ringan Hujan Petir Hujan Sedang

Cuaca Panas Landa Jakarta, Fenomena El Nino Diprediksi Bertahan Hingga Akhir 2023

Suhu Panas Tak Biasa Landa Indonesia Beberapa Hari Terakhir
Dan intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Masyarakat Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini tengah dilanda cuaca panas dan gerah. Adapun melansir dari Merdeka.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Jakarta cerah berawan.

Senior Forecaster BMKG Laode Nurdiansyah menyampaikan kepada wartawan pada Rabu (27/9/2023). Suhu udara maksimum di Jabodetabek terpantau mencapai suhu 36 hingga 37 derajat Celcius.

"Suhu udara maksimum di wilayah Jabodetabek terpantau mencapai 37-37 derajat Celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti saat ini," ujarnya.

Selain itu ia juga mengungkapkan cuaca panas di Jakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari sinar matahari yang cukup optimal pada pagi hingga menjelang siang dan siang hari. Adapun faktor lainnya terkait minimnya pertumbuhan awan yang bisa mengurangi intensitas sinar matahari langsung ke bumi.

"Kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari. Seperti diketahui bahwa pertumbuhan awan dapat menghalangi sinar matahari langsung ke permukaan bumi," pungkasnya.

Saat ini para masyarakat Jakarta juga terpantau mulai menggunakan payung untuk menghindari panasnya terik matahari. Selain itu kondisi El Nino moderat dan IOD positif diprediksi terus bertahan hingga akhir tahun 2023. 


Apa Itu Fenomena El Nino?

Jakarta cuaca panas
Kemudian di malam hari nanti, hampir seluruh wilayah Jakarta diperkirakan cerah, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur cerah berawan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Melansir laman resmi BMKG, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normalnya. Fenomena El Nino tersebut terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Jika suhu muka laut terus meningkat, maka meningkat pula potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. Dampaknya, curah hujan akan semakin berkurang khususnya di wilayah Indonesia.  

Sederhananya, El Nino merupakan fenomena yang memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Fenomena ini berpengaruh kuat terhadap iklim yang ada di Indonesia.

El Nino memberikan dampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Dikutip dari laman jurnal "El Nino, La Nina dan Dampaknya terhadap Kehidupan di Indonesia" karya Sani Safitri, El Nino adalah peristiwa penyimpangan suhu yang terjadi karena pemanasan global dan terganggunya keseimbangan iklim.

Pada saat-saat tertentu, air laut yang panas dari perairan Indonesia bergerak ke arah timur. Kemudian air laut yang panas akan menyusuri garis khatulistiwa (garis khayal yang membagi dua bumi) sampai ke pantai barat Amerika Selatan.

Bersamaan dengan itu, air laut panas dari pantai Amerika Tengah bergerak ke arah Selatan sampai pantai Per-Equador. Kemudian, terjadilah pertemuan antara air laut panas dari Indonesia dengan air laut panas dari Amerika Tengah.

Pertemuan itu mengumpulkan massa air laut panas dalam jumlah yang besar di daerah yang luas. Permukaan air laut yang panas itu kemudian menularkan panas ke udara yang berada di atasnya.

Oleh karena itu, angin yang berembus dari menuju ke Indonesia hanya membawa sedikit uap air akibat penularan panas tadi. Volume uap air hanya sedikit yang terbawa ke Indonesia maka terjadilah musim kemarau yang panjang.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya