TPA Rawa Kucing Tangerang Masih Terbakar, BNPB Siapkan Helikopter Waterbombing

BNPB bakal menyiapkan helikopter waterbombing untuk membantu memadamkan kebakaran di gunungan sampah TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 21 Okt 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2023, 14:00 WIB
Hingga Tengah Malam, TPA Rawa Kucing Tangerang Masih Terbakar Hebat
TPA Rawa Kucing Kota Tangerang kebakaran hebat pada Jumat (20/10/2023). Kebakaran masih berlangsung hingga Jumat tengah malam. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Merujuk laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB yang dikeluarkan Sabtu (21/10/2023) pukul 06.00 WIB, BNPB bakal menyiapkan helikopter waterbombing untuk membantu memadamkan kebakaran di gunungan sampah TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang.

Dari siaran pers yang diterima sejumlah awak media, BNPB menuturkan, bila penyebab kebakaran masih ditelusuri. Tetapi cuaca ekstrem dan panas yang sangat terik, membuat tumpukan sampah plastik menjadi sangat mudah terbakar.

"Diperkirakan sekitar sepuluh hektare lahan TPA terbakar dan hingga kini api masih terus membara di lokasi," ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Rencananya Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan mengirimkan satu unit helikopter waterbombing yang akan direposisi dari helikopter yang sedang bertugas di Jambi, untuk mempercepat proses pemadaman.

Pada saat kejadian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, BPBD Kota Tangerang bersama tim gabungan langsung menuju lokasi kebakaran untuk melakukan pemadaman darat.

"Hingga hari kedua ini, sebanyak 36 unit pemadam kebakaran dan sekitar 450 orang terlibat dalam proses pemadaman,"katanya.

Kebakaran TPA Rawa Kucing

TPA Rawa Kucing
Kebakaran hebat melanda TPA Rawa Kucing Kota Tangerang akhirnya mulai berkurang meski api masih berkobar. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Kebakaran hebat yang melanda TPA Rawa Kucing Kota Tangerang akhirnya mulai berkurang meski api masih berkobar.

"Pagi ini masih ada beberapa titik api di TPA Rawa Kucing, terutama di pintu 3. Kondisinya sudah tidak separah kemarin siang dan tadi malam," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Sabtu, (21/10/2023).

Untuk meminimalisir potensi kebakaran yang membesar lagi, pihaknya telah menerjunkan 10 alat berat. Alat berat tersebut difungsikan untuk membantu pemadaman dan juga melokalisir titik api agar tidak menyebar.

"Ada 10 armada alat berat yang dikerahkan untuk membantu pemadaman," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas LH Kota Tangerang, Tihar, menjelaskan, sampai saat ini petugas gabungan, masih berada di lokasi untuk memadamkan titik api.

"Petugas kita masih bertahan, terus melakukan upaya pemadaman. Semakin siang angin kan makin gede, kita khawatir apinya gede lagi, makanya alat berat dari pagi kami operasionalkan buat membantu pemadaman," paparnya.

Seperti diketahui, kobaran api yang diketahui diduga karena suhu udara yang panas, membakar gunungan sampah TPA Rawa Kucing sejak Jumat siang, 20 Oktober 2023. Ratusan petugas gabungan dan 34 armada pemadam dan tangki air, diterjunkan untuk memadamkan api.

Lebih 9 Jam Api Menghanguskan TPA

Lebih dari 9 jam, kobaran api masih membumbung tinggi di TPA Rawa Kucing Kota Tangerang, Jumat (20/10/2023). Kebakaran hebat di TPA Rawa Kucing masih berlangsung hingga nyaris tengah malam.

Bahkan seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), harus dilarikan ke UGD RSUD Kota Tangerang lantaran mengalami sesak napas.

Kondisi lokasi kejadian, sampah plastik dan angin kencang membuat proses pemadaman api terhambat. Asap tebal kebakaran yang muncul dari gunung sampah juga membuat petugas pemadam bertumbangan.

Humas PMI Kota Tangerang, Ade menuturkan, pihaknya mengevakuasi seorang petugas Damkar ke RSUD Kota Tangerang, lantaran sudah lemas sesak napas.

"Tadi ada 1 orang petugas, kondisinya lemas, sesak nafas. Sudah dievakuasi ke rumah sakit dengan ambulans PMI, untuk dapat penanganan di sana," ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya