Ketum KNPI: Genosida Israel ke Negara Palestina Telah Mengoyak Kedamaian dan Rasa Kemanusiaan

Liputan6.com, Jakarta - Invasi Israel ke Gaza menjadi kejahatan manusiaan yang disaksikan dunia secara telanjang saat ini. Hal itu telah menyebabkan rakyat negara Palestina menderita tak berkesudahan dengan hilangnya ribuan bahkan jutaan nyawa.

"Tangis dan darah Palestina terus mengalir, menciptakan sebuah realitas yang tragis, adalah potret genosida Israel yang tak kunjung berhenti," kata Ketua Umum DPP KNPI, M. Ryano Panjaitan seperti dikutip dari keterangan tertulis diterima, Minggu (5/11/2023).

Ryano menegaskan, di tengah-tengah semua kejadian tersebut dunia menyaksikan pertempuran yang tidak hanya melibatkan militer, tetapi juga pertarungan untuk kedaulatan, martabat, dan hak asasi manusia terabaikan, bahkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (PBB) sekalipun.

"Genosida berkepanjangan Israel pada rakyat Palestina telah mengoyak kedamaian dan rasa kemanusiaan kita. Sehingga layak, jika dikatakan bahwa bahwa Israel adalah “Teroris Kemanusian!,” tegas dia.

Ryano mengajak seluruh pihak saat ini untuk berdiri bersama dan bersuara lantang untuk mengakhiri genosida yang telah berlangsung lama di tanah Palestina.

Sebab, genosida Israel di Palestina adalah serangkaian tindakan terencana dan bukan serangan balasan. Tujuannya, semata menghancurkan dan mengambil alih negara yang telah sah berdiri.

"Cerita tentang penderitaan Palestina bukan tak dapat lagi disangkal, mulai dari serangkaian perampasan atas pemukiman/tanah, pembatasan/pemboikotan bantuan kemanusiaan, hingga terakhir yang paling memilukan adalah serangan membabi-buta itu telah merobohkan rumah sakit dan pusat pengungsian warga sipil," ungkap Ryano.

"Tindakan ini tentu sudah tidak masuk akal, jika sampai hari ini Badan Keamanan PBB tak mampu lagi menghentikan tindakan brutal ini, saya selaku Ketua Umum DPP KNPI menyatakan mengutuk keras tindakan Terorisme Israel," jelas Ryano.

Ryano memastikan, apa yang terjadi di Gaza bukanlah konflik atas nama rasa tau agama, konflik ini adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat lagi ditolerir oleh siapapun.

"Kita tidak bisa lagi berpaling dari genosida di Tanah Palestina. Kita harus berdiri bersama sebagai warga dunia," Ryano menandasi.