Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu dengan Uskup Agung Athena, His Beatitude Ieronymos II di Holy Archdiocese of Athens, Kamis (23/11/2023).
Setibanya di Holy Archdiocese of Athens, Ma’ruf disambut oleh The Very Reverend Archimandrite Barnabas Chancellor of the Archdiocese.
Dalam pertemuan, Ma’ruf mengatakan Yunani adalah salah satu negara Eropa yang pertama kali memberikan pengakuan atas kedaulatan Indonesia pada Desember 1949. Ia juga menyebutkan, kehidupan bermasyarakat di Indonesia dan Yunani memiliki karakteristik yang sama, yaitu hidup berdampingan dengan damai di tengah keberagaman agama.
Advertisement
“Saya berharap pertemuan ini semakin mengukuhkan komitmen bersama untuk mempromosikan pemahaman dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ma’ruf memaparkan dua poin penting kepada Uskup Agung Athena, Ieronymos II. Pertama, ia menerangkan tentang semboyan persatuan bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
“Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk, sekitar 17 ribu pulau, 718 bahasa daerah, dan mengakui 6 agama resmi [yaitu] Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Kami menganut filosofi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu,” paparnya.
Filosofi ini, sambung Ma’ruf, adalah cerminan keragaman yang membentuk masyarakat Indonesia yang menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi perdamaian.
“Filosofi ini juga menjadi kompas masyarakat Indonesia untuk memelihara toleransi dan perdamaian antarmasyarakat yang multikulural dengan ragam etnis, ras, dan agamanya,” imbuhnya.
Selain itu, Ma’ruf juga menyampaikan keprihatinannya atas konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.
“Saya ingin menyampaikan belasungkawa atas serangan udara Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani di Gaza, Santo Porfirius pada tanggal 19 Oktober 2023,” terangnya.
Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Palestina
Ma’ruf menegaskan bahwa posisi Indonesia sangat jelas dan tegas mengecam keras serangan terhadap masyarakat sipil, tempat ibadah dan fasilitas umum di Gaza. Menurutnya, jika tindakan kekerasan di Gaza terus dibiarkan, Indonesia khawatir hal ini akan menimbulkan instabilitas regional dan bahkan global.
Oleh sebab itu, Ma’ruf mengajak para pemimpin agama yang hadir pada pertemuan ini, untuk sama-sama memberikan kontribusinya dalam meredam eskalasi konflik yang terjadi.
“Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, dan penyaluran bantuan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama. Konflik ini bukanlah konflik agama, namun dibutuhkan kontribusi bersama termasuk dari pemimpin agama untuk penyelesaiannya,” pungkasnya.
Adapun, His Beatitude Ieronymos II merupakan Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani. Ia lahir di Oinofyta, Boeotia, pada 10 Maret 1938 dan diangkat menjadi Uskup sejak 7 Februari 2008.
Turut hadir dalam pertemuan, The Very Reverend Archimandrite Ioannis Karamouzis, Archsecretary of the Holy Synod of the Church of Greece, The Very Reverend Archimandrite Barnabas, Chancellor of the Archdiocese, The Very Reverend Archimandrite Lakovos Vicar General of the Archdiocese, The Very Reverend Archimandrite Eugenios Shadow Vicar General.
Sementara Ma’ruf didampingi oleh Duta Besar RI untuk Yunani Bebeb A.K. Nugraha Djundjunan, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah. ReplyForward
Advertisement