Ciptakan Hotelier Profesional dan Berkualitas, Hotel Front Liners Association Bali Kembali Gelar Kompetisi Receptionist of The Year 2023

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan standar pelayanan resepsionis yang mumpuni dan profesional namun tetap memiliki wawasan budaya Bali. Untuk juaranya akan kami kirimkan ke kompetisi di tingkat nasional.

oleh stella maris diperbarui 27 Nov 2023, 11:25 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2023, 18:15 WIB
HFLA Bali
Ciptakan Hotelier Profesional dan Berkualitas,Hotel Front Liners Association Bali Kembali Gelar Kompetisi Receptionist of The Year 2023/Rofiqi Hasan.

Liputan6.com, Denpasar Untuk menciptakan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan unggul di sektor perhotelan, Organisasi Hotel Front Liners Association Bali (HFLA) Bali kembali menggelar kompetisi  Receptionist of The Year (ROTY) 2023 pada Jumat (24/11). Kompetisi tersebut diikuti oleh puluhan perwakilan hotel dari seluruh Bali.

Dewan Penasehat HFLA Bali, I Gusti Ngurah Alit Susila mengatakan bahwa ROTY merupakan acara tahunan. ROTY tahun ini digelar kampus Mediterranean Bali dan untuk yang ke-14 kalinya, meski sempat ditiadakan gelaran kompetisi tersebut di masa pandemi Covid-19. Lebih lanjut, Susila juga menjelaskan tujuan diselenggarakannya ROTY.  

"Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan standar pelayanan resepsionis yang mumpuni dan profesional namun tetap memiliki wawasan budaya Bali. Untuk juaranya akan kami kirimkan ke kompetisi di tingkat nasional," kata Susila.

Beauty of Culture

HFLA Bali
Ciptakan Hotelier Profesional dan Berkualitas,Hotel Front Liners Association Bali Kembali Gelar Kompetisi Receptionist of The Year 2023/Rofiqi Hasan.

Para peserta yang mengikuti kompetisi ini, akan mengikuti beberapa tahapan seleksi. Mulai dari pengujian wawasan melalui tes tertulis, presentasi, hingga roleplay mengenai cara melakukan tugas secara langsung di lapangan. Adapun indikator penilaian meliputi penampilan, inner beauty atau kepribadiannya serta pemahaman mengenai budaya Bali.

Pada ROTY tahun ini, tema yang diangkat adalah "Beauty of Culture" yang menunjukkan komitmen untuk mengangkat adalah kecantikan dari keindahan budaya sebagai dasar pariwisata Bali. 

"Kami ingatkan lagi khususnya pada anak-anak muda bahwa Bali banyak dikagumi wisatawan karena budayanya dan hal itu yang harus dipertahankan," kata Susila.

HFLA Bali
Direktur Kampus Pariwisata Mediterrania Bali, Intan Puwitasari (dok.Panitia).

Dengan berpartisipasi pada event ini, kata Susila, resepsionis diharapkan makin percaya diri dan nantinya bisa menjadi jembatan untuk karier selanjutnya di dunia perhotelan dengan beragam profesi di dalamnya. Di sisi lain yang menarik adalah dilibatkan pula kalangan mahasiswa pariwisata untuk ambil bagian dalam kegiatan ini, yaitu melalui untuk kompetisi di tingkat kampus. 

"Ini agar mereka sejak dini sudah memiliki pemahaman mengenai profesi yang sangat penting dalam dunia perhotelan ini," ujar Susila.

Susila menjelaskan, HFLA Bali telah melakukan berbagai kegiatan di bidang perhotelan. Anggota-anggota HFLA Bali, lanjut Susila adalah para manager Front Office Hotel yang membawahi bagian resepsionis.

Asah Keterampilan Melalui Berbagai Pelatihan

HFLA Bali
Direktur Kampus Pariwisata Mediterrania Bali, Intan Puwitasari (dok.Panitia).

Direktur Kampus Pariwisata Mediterranean Bali, Intan Puwitasari yang mendukung ROTY 2023 menyatakan, kompetisi seperti ini dibutuhkan bukan hanya untuk melatih keterampilan profesional tapi juga soft skill mereka.

"Apalagi mereka punya tanggung jawab untuk menampilkan budaya Bali langsung kepada para tamu yang datang ke hotel," kata Intan. 

Dia menilai, para hotelier atau pengelola hotel dari SDM Bali dan khususnya di bagian resepsionis sudah memiliki skill yang mumpuni termasuk bila dibandingkan dengan para ekspatriat yang bekerja di bidang ini. Apalagi saat ini, banyak warga Bali yang dipercaya untuk menempati level manager hingga GM di hotel-hotel termasuk jaringan hotel internasional.

"Tapi di sini kita perlu untuk terus mengupdate skill melalui berbagai pendidikan dan pelatihan," katanya. 

Selain itu, peran kampus pariwisata menjadi sangat penting sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan dunia kerja, dimana harus ada integrasi dari keduanya. Dunia kerja dapat memberikan gambaran mengenai hal-hal yang dibutuhkan serta kekurangan dan kelebihan SDM yang sudah ada. Sementara dunia pendidikan bisa menyiapkan SDM yang mumpuni bekerjasama dengan berbagai asosiasi. 

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap dan mendapatkan update mengenai kompetisi ROTY, segera ikuti akun Instagram @hflabaliofficial.

 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya