7 Fakta Kasus Dugaan Pengeroyokan Oknum Anggota TNI Terhadap Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Belum lama ini viral di sosial media sebuah rekaman CCTV memperlihatkan seorang pengemudi sepeda motor menjadi korban penganiayaan yang diduga oleh sejumlah anggota TNI.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Jan 2024, 09:53 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 09:50 WIB
Beredar di sosial media video pemukulan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah yang diduga dilakukan oleh anggota TNI.
Beredar di sosial media video pemukulan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah yang diduga dilakukan oleh anggota TNI. (Tangkap Layar Video Viral)

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral di sosial media sebuah rekaman CCTV memperlihatkan seorang pengemudi sepeda motor menjadi korban penganiayaan yang diduga oleh sejumlah anggota TNI.

Berdasarkan unggahan akun X atau Twitter @Paltiwest memperlihatkan sejumlah orang berlarian keluar dari markas TNI dengan mengenakan pakaian bebas. Mereka tengah menunggu sesuatu.

Tidak lama berselang, sebuah motor biru yang dikendarai pria kaos hitam melintas. Pengemudi sepeda motor itu kemudian menjadi bahan amukan anggota TNI yang telah menunggunya. Pria tersebut pun tidak dapat berkutik ketika sudah dikepung dan menjadi bulan-bulanan.

Sementara dalam video lainnya, memperlihatkan pria berkaos putih yang merupakan relawan capres cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, terbaring di rumah sakit dengan wajah lebam bersama rekan lainnya.

"Relawan dicegat lalu di bawa masuk pos penjagaan," tulis akun tersebut yang dikutip merdeka.com, Sabtu 30 Desember 2023.

Menurut Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, ada empat korban kasus dugaan penganiayaan dalam peristiwa itu. Mereka merupakan pendukung paslon capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Yang luka-luka itu empat di boyolali. Mereka adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung paslon yang lain. Dan empat yang luka-luka konon katanya mendapat luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI yang dilakukan di Pos TNI setempat," tutur Todung di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.

"Dan kalau itu benar, dan kalau itu benar, kami ingin minta kepada Panglima TNI untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan kekerasan," sambung dia.

Buntut kejadian tersebut, Denpom IV/4 Surakarta menahan 15 oknum prajurit TNI yang diduga melakukan pengeroyokan. Penahanan dilakukan guna mendalami keterlibatan mereka dalam kasus tersebut.

Dan sebanyak enam oknum anggota TNI pelaku penganiayaan terhadap dua relawan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut sederet fakta terkait kasus dugaan pengeroyokan oknum anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud Md di Boyolali, Jawa Tengah dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Kejadian Viral di Sosial Media

Ilustrasi Viral
Forum Liputan6

Sebuah rekaman CCTV memperlihatkan seorang pengemudi sepeda motor menjadi korban penganiayaan yang diduga oleh sejumlah anggota TNI. Rekaman tersebut viral di media sosial.

Berdasarkan unggahan akun X atau Twitter @Paltiwest memperlihatkan sejumlah orang berlarian keluar dari markas TNI dengan mengenakan pakaian bebas. Mereka tengah menunggu sesuatu.

Tidak lama berselang, sebuah motor biru yang dikendarai pria kaos hitam melintas. Pengemudi sepeda motor itu kemudian menjadi bahan amukan anggota TNI yang telah menunggunya. Pria tersebut pun tidak dapat berkutik ketika sudah dikepung dan menjadi bulan-bulanan.

Sementara dalam video lainnya, memperlihatkan pria berkaos putih yang merupakan relawan capres cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, terbaring di rumah sakit dengan wajah lebam bersama rekan lainnya.

Dinarasikan, dari akun X itu relawan Ganjar baru ikuti acara di Boyolali dan setelah selesai rencana pulang ternyata dicegat oknum TNI dari Batalyon 408.

"Relawan dicegat lalu di bawa masuk pos penjagaan," tulis akun tersebut yang dikutip merdeka.com, Sabtu 30 Desember 2023.

 


2. Kata TNI

tni-ilustrasi--130604c.jpg
Ilustrasi TNI.

Dalam caption tersebut juga disebutkan penyebab penganiayaan itu lantaran relawan Ganjar mengendarai motor dengan knalpot breng.

Pihak TNI buka suara akan hal tersebut, dan membenarkan penganiayaan relawan Ganjar - Mahfud oleh anggota TNI. Saat ini pelaku tengah dilakukan pemeriksaan di Denpom Surakarta.

"Oknum tersebut saat ini dalam proses pemeriksaan Denpom Surakarta," ujar Kapuspen TNI Brigjen Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi, Sabtu 30 Desember 2023.

Ia tidak merinci perihal kronologi yang terjadi. Hanya saja nantinya pihak Kodam IV Dipenogoro akan memberikan penjelasan.

"Untuk lebih jelas silakan langsung tanya ke Pendam IV Dipenogoro," singkatnya.

Terpisah itu, Kapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.

"Ini saya cek dulu ya. Nanti saya update informasinya," ungkapnya.

 


3. TPN Ganjar-Mahfud Sebut Diduga Dipicu Bunyi Knalpot

TPN Ganjar-Mahfud Kutuk Keras Penganiayaan Relawan oleh TNI di Boyolali
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengutuk keras aksi penganiayaan terhadap pendukung atau relawan Ganjar-Mahfud oleh oknum anggota TNI di Boyolali, Jawa Tengah. (Merdeka.com/Alma Fikhasari)

Beredar di sosial media video pemukulan terhadap pendukung Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah yang diduga dilakukan oleh anggota TNI.

Hal tersebut diduga dipicu knalpot motor yang berisik saat melintas di sekitar personel Batalyon 408, tepatnya di traffic light Sonolayu, Boyolali.

Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, menyampaikan ada empat korban penganiayaan dalam peristiwa itu. Mereka merupakan pendukung paslon capres-cawapres nomor urut tiga.

"Yang luka-luka itu empat di boyolali. Mereka adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung paslon yang lain. Dan empat yang luka-luka konon katanya mendapat luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum-oknum TNI yang dilakukan di Pos TNI setempat," tutur Todung di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu 30 Desember 2023.

"Dan kalau itu benar, dan kalau itu benar, kami ingin minta kepada Panglima TNI untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan kekerasan," sambung dia.

Dia menegaskan, segala bentuk kekerasan sangat tidak dibenarkan. Apalagi, di tengah upaya mewujudkan Pemilu 2024 yang damai.

"Jadi semua brutalitas dan tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan itu melanggar hukum dan tidak bisa kita terima dan kita akan proses ini secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku," jelas Todung.

Menurut dia, pendukung Ganjar-Mahfud yang dianiaya itu baru saja menghadiri acara pemenangan di Boyolali hari ini. Dia pun meminta Polri turut mendalami aksi kekerasan tersebut.

"Kami ingin minta investigasi dari pihak kepolisian dan TNI. Ini laporan yang kita terima. Kami sangat prihatin. Sangat sedih. Dan tidak bisa membayangkan apakah kita akan punya pemilu dan pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini akan terus berlanjut apalagi bereskalasi. Ini tidak bisa dibiarkan," Todung menandaskan.

 


4. Sebanyak 15 Oknum Prajurit TNI Ditahan

Ilustrasi tentara, TNI
Ilustrasi tentara, TNI. (Photo created by senivpetro on www.freepik.com)

Denpom IV/4 Surakarta telah menahan 15 oknum prajurit TNI yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah. Penahanan dilakukan guna mendalami keterlibatan mereka dalam kasus tersebut.

"Atas kejadian ini dan telah memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan Denpom IV/4 Surakarta untuk menahan 15 prajurit terduga kasus penganiayaan guna memeriksa, menyelidiki dan mendalami keterlibatan oknum prajurit tersebut," kata Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi, Minggu 31 Desember 2023.

Kristomei memastikan, pihaknya akan mengusut insiden pengeroyokan ini sesuai proses hukum dan prosedur yang berlaku. Sebagaimana, perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

"KSAD melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini," kata dia.

Kristomei menegaskan pihaknya tidak akan pandang bulu dalam menindak setiap prajuritnya yang melakukan pelanggaran. Dengan memastikan hukum ditegakan sesuai perundang-undangan yang berlaku.

"Komitmen Pimpinan TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut. Tentu akan diambil langkah dan tindakan tegas sesuai aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.

 


5. Kronologi Pengeroyokan

Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Insiden pengeroyokan yang menimpa pemotor relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah viral di media sosial. Kodam IV/Diponegoro mengklaim insiden itu dipicu salahpaham prajurit yang berada di markas tersebut.

"Informasi sementara yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," kata Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison dalam keteranganya, Minggu 31 Desember 2023.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Richard, pengeroyokan berawal sekira pukul 11.19 WIB, Sabtu 30 Desember 2023. Ketika, sejumlah prajurit tengah bermain voli, tiba-tiba melintas rombongan pemotor berknalpot bising.

"Oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali. Seketika itu beberapa anggota yang sedang bermain bola voli tersebut keluar gerbang dan saat itu dilihatnya," kata Richard.

Richard menjelaskan, karena merasa terganggu para prajurit pun sempat keluar gerbang. Namun, ada dua pemotor dengan knalpot bising yang masih dalam rombongan itu, kembali melintas di belakang sehingga ditegur oleh prajurit.

"Beberapa saat kemudian melintas lagi dua orang pengendara sepeda motor (knalpot brong) yang sedang memain-mainkan Gas sepeda motornya.Lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota selanjutnya terjadi cek-cok mulut hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," kata dia.

"Anggota TNI tersebut pada awalnya hanya menegur agar kedua orang tersebut tertib berlalu-lintas. Dengan tidak memain-mainkan Gas sepeda motornya yang dikendarai (knalpot brong), karena menimbulkan suara bising dan mengganggu orang-orang di sekitar jalan," tambah Richard.

Namun demikian akibat cek-cok itu, berujung insiden pengeroyokan. Oleh sebab itu, Panglima Kodam IV/Diponegoro memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan pihak Denpom IV/4 Surakarta melakukan proses hukum kepada prajurit yang diduga terlibat.

"Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa dimaksud," kata dia.

Sementara untuk korban, saat ini Kodam IV/Diponegoro telah berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit.

"Komitmen Pimpinan TNI/TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, tentu akan diambil langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum secara profesional dan proporsional," tandas Richard.

 


6. Klarifikasi Dandim 0724/Boyolali

Pantang Menyerah, Seorang Anak Pedagang Bakso ini Akhirnya jadi Prajurit TNI Setelah Gagal Lolos Seleksi Selama 7 Kali
Ilustrasi Prajurit TNI AD (Foto: instagram.com/tni_angkatan_darat)

Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho membenarkan terjadinya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum TNI AD terhadap sejumlah warga sipil di depan markas Yonif Raider 408/Suhbrastha di Boyolali pada Sabtu 30 Desember 2023.

Akibat penganiayaan itu, sebanyak tujuh relawan Ganjar-Mahfud MD mengalami luka.

Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho menjelaskan kronologi kejadian dugaan penganiayaan terhadap sejumlah relawan Ganjar-Mahfud terjadi di asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Suhbrastha, Boyolali pada Sabtu 30 Desember 2023 sekitar pukul 11.19 WIB.

Saat itu sejumlah anggota TNI di markas tersebut sedang olahraga bola voli dan mendengar lalu lalang sepeda motor dengan knalpot brong.

"Sejumlah anggota mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong. Mereka keluar untuk mengingatkan kepada pengendara dengan cara menghentikan serta membubarkan hingga terjadilah penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor knalpot brong tersebut," jelasnya kepada awak media di Kodim Boyolali, Minggu 31 Desember 2023.

Menurutnya, kejadian itu berlangsung secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman di antara kedua belah pihak. Setelah terjadi penganiayaan, dia sejumlah masyarakat sipil yang mengendarai sepeda motor itu mengalami luka.

Disebutkan dia, total terdapat 7 korban penganiayaan yang diduga dilakukan oknum anggota Yonif 408/Suhbrastha itu. Dari jumlah itu 5 orang sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan status rawat jalan

"Sedangkan 2 orang saat ini masih rawat statusnya dan semoga kondisinya semakin baik dan bisa sembuh seperti sedia kala," harapnya.

 


7. Enam Oknum Anggota TNI Jadi Tersangka

Ilustrasi Tersangka
Ilustrasi (Liputan6.com)

Enam oknum anggota TNI pelaku penganiayaan terhadap dua relawan pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Berdasarkan alat bukti dan keterangan terperiksa, penyidik Denpom IV/4 Surakarta telah mengerucutkan keenam pelaku," kata Kepala Penerangan Kodam IV/ Diponegoro, Kolonel Richard Harison dilansir dari Antara, Selasa 2 Januari 2024.

Richard menjelaskan, keenam oknum anggota TNI yang telah berstatus tersangka itu masing-masing Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F, dan Prada M.

Menurut dia, perkara tersebut selanjutnya akan diserahkan ke Oditur Militer sebelum disidangkan di pengadilan militer.

Richard memastikan, proses hukum terhadap enam oknum anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh berjalan independen.

"TNI, dalam hal ini Kodam IV/ Diponegoro, tidak melakukan intervensi," tegas Richard.

Infografis Menko Mahfud Md Sentil Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menko Mahfud Md Sentil Isu Netralitas TNI-Polri di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya