Ketua DPRD DKI Dorong Heru Budi Evaluasi Penanggulangan Banjir dan Macet Jakarta

Menurut Prasetyo, penanggulangan banjir sudah memiliki alokasi anggaran tersendiri, sehingga pengerukan saluran drainase dan sungai bisa dilakukan secara berkala untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.

oleh Muhammad Ali diperbarui 25 Apr 2024, 09:42 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2024, 09:39 WIB
Kawasan Kemang Banjir
Kendaraan melintasi genangan banjir yang merendam kawasan Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menekankan perlunya Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk mengevaluasi upaya penanggulangan banjir dan kemacetan di Jakarta selama menjabat.

"Misalnya, terkait banjir, yang pertama harus dilakukan adalah membersihkan semua saluran air terlebih dahulu. Saya sudah sering mengingatkan soal banjir ini. Jujur saja, di Jakarta jika dikatakan tidak banjir, itu bohong. Pasti ada banjir," ujar Prasetyo di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Menurut Prasetyo, penanggulangan banjir sudah memiliki alokasi anggaran tersendiri, sehingga pengerukan saluran drainase dan sungai bisa dilakukan secara berkala untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.

"Siapapun yang menjabat sebagai gubernur atau penjabat gubernur, jika tidak mengambil langkah radikal terkait banjir, maka Jakarta akan terus mengalami banjir," tambah Prasetyo yang dikutip dari Antara.

Selain itu, Prasetyo juga mengingatkan Heru untuk mengevaluasi penanganan masalah kemacetan di Jakarta, yang masih sering terjadi hingga saat ini. Menurutnya, Heru perlu mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani kemacetan di Jakarta.

"Kedua, terkait masalah kemacetan, terutama di penyangga Jakarta, juga perlu diatasi secara tegas. Sebagai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jika tidak bertindak tegas, maka masalah kemacetan tidak akan hilang dengan sendirinya," ujar Prasetyo.

Prasetyo juga menyoroti masalah tata ruang di Jakarta yang belum bisa diatasi oleh Heru. Dia menyebut masih ada daerah kumuh di Jakarta, bahkan lokasinya tidak jauh dari Istana Negara.

"Nah, terkait tata ruang ini, ada peraturan yang harus diikuti, contohnya, ada wilayah di Kebon Jeruk yang seharusnya untuk hunian, bukan untuk komersial, tetapi di situ malah dibangun hotel. Ini menunjukkan aturan sudah dilanggar," ungkap Prasetyo.

Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta telah menerapkan enam inovasi pengendalian banjir di lokasi-langganan banjir setiap kali terjadi hujan deras. Inovasi tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak curah hujan tinggi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Heru Budi Sebut Dilakukan Bertahap

Sementara itu, Heru Budi Hartono, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, menjelaskan bahwa upaya mengatasi kemacetan di Ibu Kota sedang dilakukan secara bertahap dengan pihak terkait.

"Kami berusaha menyelesaikan masalah kemacetan secara bertahap. Solusi tidak akan datang dalam semalam dan membuat lalu lintas langsung lancar. Itu tidak realistis," tegas Heru.

Heru juga menegaskan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) DKI bersama DPRD DKI terus bekerja sama dan berupaya untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta, setidaknya dengan mengurangi kemacetan terlebih dahulu.  

 

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya