Jokowi Ungkap Indonesia Alami Defisit Rp 30 Triliun karena Maraknya Impor Teknologi-Komunikasi

Jokowi menekankan bahwa Indonesia tak boleh menjadi penonton saja dalam teknologi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Mei 2024, 13:18 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 13:18 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (Jokowi) minta belanja kementerian dan lembaga serta pemda mengutamakan penyerapan produk-produk dalam negeri saat Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2020 pada Kamis (22/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang dipakai di Indonesia masih didominasi barang-barang impor. Hal ini menyebabkan defisit di sektor perdagangan hingga Rp30 triliun.

"Sayangnya, ini sayangnya perangkat teknologi dan alat komunikasi yang kita pakai masih didominasi barang-barang impor dan nilai defisit perdagangan sektor ini hampir 2,1 miliar US Dollar lebih dari Rp 30 triliun," kata Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

"Impor juga masih mendominasi di permohonan uji perangkat. Ini data yang saya peroleh yang dari RRT, itu ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat, sangat jauh sekali," sambungnya.

Dia juga menceritakan soal pertemuannya dengan CEO Apple Tim Cook dan CEO Microsoft Satya Nadella dalam satu bulan terakhir. Dalam pertemuan ini, Jokowi menekankan bahwa Indonesia tak boleh menjadi penonton saja dalam teknologi.

"Ini saya tekankan terus hal yang sama bahwa kita tidak boleh hanya menjadi penonton, kita tidak boleh hanya menjadi pasar dan kita harus jadi pemain menjadi produsen," ujarnya.

Jokowi juga menerima laporan bahwa dari 320 perangkat yang diproduksi Apple, Indonesia hanya mendapat dua supplier saja. Sedangkan, Filipina mendapatkan 17 supplier, Malaysia 19 supplier, Thailand 24 supplier, dan Vietnam 72 supplier.

"Padahal kalau di ASEAN, GDP kita paling besar. 46 persen GDP ASEAN itu ada di Indonesia tapi untuk supplier kita tadi hanya dua," jelas Jokowi.

Dia menuturkan hal ini sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah. Untuk itu, Jokowi ingin agar kemampuan industri teknologi dalam negeri ditingkatkan agar Indonesia bisa menjadi pemain kunci di sektor teknologi global.

"Saya tekankan, kita tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi saja. Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global dan tentu saja ini harus ada keberanian harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan," tutur Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Pusat Pengujian Perangkat Terbesar se-Asia Tenggara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 3 Juli 2023. (Foto: Instagram @jokowi)

Presiden Joko Widodo telah meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) sebagai pusat pengujian perangkat berstandar internasional. Disebutkan, pusat pengujian ini merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara.

Menurut Presiden Jokowi, IDTH merupakan wajah baru dari Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) sebagai pusat sertifikasi perangkat digital terdepan di Kawasan Asia Tenggara.

"Saya bersyukur sekarang kita memiliki Indonesia Digital Testing House, pusat pengujian perangkat yang berstandar internasional yang tadi telah disampaikan oleh Menteri Kominfo, terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara," tutur Presiden Jokowi seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/5/2024).

Tidak hanya meresmikan, Presiden Jokowi juga melakukan peninjauan di fasilitas tersebut. Ia menuturkan, seluruh ruangan dan fasilitas telah dilengkapi dengan perangkat yang sangat modern.

Dengan fasilitas yang sangat modern tersebut, Presiden menuturkan, anggaran untuk membangun IDTH menghabiskan sekitar Rp 980 miliar.

"Jadi, kalua peralatannya super canggih seperti itu ya enggak kaget, karena anggarannya gede. Dan, saya tahu pengujian perangkat ini memiliki peran yang sangat krusial, seluruh perangkat digital diuji di tempat ini," tutur Presiden.


Untuk Memastikan Standar Keamanan

Nantinya, Presiden menuturkan, seluruh perangkat seperti laptop, ponsel, TV digital, handy talky hingga radar diuji di IDTH. Perangkat tersebut diuji untuk memastikan standar keamanan, standar kesehatan, dan standar keselamatan bagi masyarakat pengguna perangkat digital.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga berharap IDTH tidak hanya sekadar menjadi tempat uji sertifikasi, tapi juga menghasilkan inovasi dan memperkuat ekosistem teknologi digital lokal.

Untuk itu, Presiden meminta Kementerian Kominfo untuk terus mendorong riset dan pengembangan, termasuk menggandeng perguruan tinggi serta startup dan UMKM untuk mendorong riset maupun paten.

Dengan demikian, IDTH dapat mendukung pengembangan pengujian sekaligus sertifikasi produk lokal agar perangkat digital dalam negeri tersebut mampu bersaing.

"Digitalisasi menjadi basis bagi pengembangan industri dan ekonomi dalam negeri dengan menempatkan produsen lokal menjadi raja di negeri sendiri," tuturnya.

Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya