Gandeng Komunitas Lokal, AWS Jalankan Aksi Sosial Air Bersih di Jabar

Head of Energy and Environment Policy of Amazon Web Service (AWS) Asia Pacific & Japan, Ken Haig menceritakan, bagaimana pihaknya ambil bagian dalam menciptakan keberlanjutan air bersih untuk kehidupan dan sanitasi yang baik untuk Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 30 Mei 2024, 09:12 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 01:29 WIB
Amazon Web Service (AWS) ambil bagian dalam menciptakan keberlanjutan air bersih untuk kehidupan dan sanitasi yang baik untuk Indonesia (Istimewa)
Amazon Web Service (AWS) ambil bagian dalam menciptakan keberlanjutan air bersih untuk kehidupan dan sanitasi yang baik untuk Indonesia (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Head of Energy and Environment Policy of Amazon Web Service (AWS) Asia Pacific & Japan, Ken Haig menceritakan, bagaimana pihaknya ambil bagian dalam menciptakan keberlanjutan air bersih untuk kehidupan dan sanitasi yang baik untuk Indonesia. Melalui proyek sosialnya bersama lembaga nirlaba Habitat for Humanity dan water.org, AWS menyasar Bekasi dan Karawang sebagai medan awal.

“AWS berinvestasi dalam proyek keberlanjutan air di komunitas tempat masyarakat sekitar beraktivitas. Proyek yang kami jalankan adalah dengan memperluas akses, ketersediaan, dan kualitas air. Caranya, dengan memulihkan daerah aliran sungai dan menyediakan layanan air bersih, sanitasi, dan kebersihan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan air,” kata Ken melalui sesi wawancara daring kepada awak media di Indonesia, Rabu (22/5/2024).

Menurut Ken, proyek sosial tersebut berjalan baik. Contoh di Karawang, masyarakat setempat mengaku sangat senang karena mereka sudah lama menantikan kehadiran air bersih yang baik. Maka dari itu, saat proyek ini berjalan, masyarakat turut andil membantu bersama secara cuma-cuma.

“Selama konstruksi dan pemasangan pipa, masyarakat lokal juga secara sukarela berpartisipasi bersama dengan tim kami,” tutur dia.

Meski demikian, Ken mengungkap proyek AWS kali ini bukan tanpa kendala. Misalnya, dari aspek teknis, kendala utamanya adalah bagaimana menemukan lokasi terbaik yang menyediakan reservoir atau tempat yang dipergunakan untuk menyimpan cadangan air yang besar berdasarkan data dari permukaan dan penilaian.

“Pada aspek non-teknis, kendalanya adalah membangun dan mengembangkan sistem berbasis masyarakat untuk memastikan fasilitas air bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang melalui kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan yang baik,” tutur Ken.

Komite Air

Artinya, lanjut Ken, usai infrastruktur terbentuk maka tugas berikutnya adalah membentuk komite air yang terdiri dari masyarakat setempat. Tentunya dengan memberikan melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas yang tujuannya memperkuat pengetahuan tentan bagaimana mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan ke depannya,

“Juga untuk memberitahukan bagaimana cara mengelola aspek finansial dalam perawatannya,” imbuh Ken.

Ken bertekad, AWS akan melanjutkan dan memperluas program keberlanjutan airnya dari desa ke desa. Tentunya dengan data dan bersinergi dengan pemerintah setempat sebagai tuan rumah.

“Kami akan fokus ke lokasi yang tidak terjangkau oleh pemerintahan lokal. Hal ini dilakukan agar program kami berjalan beriringan dan tidak terjadi overlapping,” Ken menandasi.

Infografis Ragam Material Fesyen Berkelanjutan
Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya