Warga Jakarta Diminta Hindari Ruas Jalan Ciledug Raya hingga 30 November 2024, Ini Penyebabnya

Pemerintah bersama stakeholder terkait menerapkan rekayasa lalu lintas imbas proyek pembangunan saluran air di Jalan Ciledug Raya.

oleh Winda Nelfira diperbarui 05 Jun 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 15:44 WIB
Mural Mengenang Munir
Pengendara melintas di sisi mural bergambar aktivis HAM, Munir di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Senin (7/9/2020). Munir Said Thalib seorang aktivis HAM Indonesia meninggal dunia setelah diracun dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda pada 7 September 2004. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tengah mengerjakan pembangunan saluran air dengan metode jacking di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saluran air tersebut dibangun sebagai upaya menangani genangan saat terjadi banjir.

Karena itu, warga diimbau untuk menghindari ruas Jalan Ciledug Raya hingga 30 November 2024. Sebab, ada pemberlakuan rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan tersebut imbas dari pengerjaan saluran air.

"Info penting untuk warga Jakarta! Untuk kalian yang melintasi Jalan Ciledug Raya, diharapkan untuk selalu berhati-hati dan menghindari jalan tersebut karena ada pekerjaan pembangunan saluran jacking yang menyebabkan kepadatan lalu lintas," demikian informasi Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melalui akun Instagram @dinas_sda, Rabu (5/6/2024).

Adapun pengerjaan proyek saluran air telah dimulai sejak 6 Mei 2024. Pengerjaan dilakukan secara bertahap, dimulai membangun pile integrated test (PIT), hingga pemasangan reinforce concrete pipe (RCP) dengan metode jacking dan pengerjaan mainhole.

 

Rekayasa Lalu Lintas

Melawan Arus di Jalan Ciledug Raya
Pengendara motor melaju melawan arus lalu lintas di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Kamis (5/4). Kurangnya kesadaran berlalu lintas membuat sering terjadinya pelanggaran di jalan raya yang membahayakan diri dan pengendara lain. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Adapun rekayasa lalu lintas imbas proyek saluran air ini diterapkan dari Simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya sampai Pasar Cipulir.

"Lalu lintas dari kedua titik tersebut dialihkan melalui jalan pengganti median pemisah jalan/area bawah jalan layang Transjakarta koridor 13," katanya.

Oleh sebab itu, warga Jakarta diminta menghindari ruas Jalan Ciledug Raya agar tak terjebak kemacetan selama proses pengerjaan.

"Diimbau bagi masyarakat pengguna jalan agar mengikuti petunjuk petugas di lapangan dan mengutamakan keselamatan di jalan," ujarnya.

Infografis Journal Atasi Polusi Udara Jakarta Harus Gunakan Energi Terbarukan?
Atasi Polusi Udara Jakarta Harus Gunakan Energi Terbarukan?(Triyasni/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya