Berdayakan Anak Muda Aceh, AMANAH Ajarkan Cara Meramu Medicated Oil

Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memberikan pelatihan terhadap kelompok pemuda untuk membuat membuat medicated oil atau minyak angin dan lilin aromatic dari bahan dasar Nilam.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Jun 2024, 16:40 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 02:29 WIB
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memberikan pelatihan terhadap kelompok pemuda untuk membuat membuat medicated oil atau minyak angin dan lilin aromatic dari bahan dasar Nilam (Istimewa)
Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memberikan pelatihan terhadap kelompok pemuda untuk membuat membuat medicated oil atau minyak angin dan lilin aromatic dari bahan dasar Nilam (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) memberikan pelatihan terhadap kelompok pemuda untuk membuat membuat medicated oil atau minyak angin dan lilin aromatic dari bahan dasar Nilam. Sebelumnya, AMANAH juga sudah memberikan pelatihan dalam membuat parfum dan sabun cuci piring.

Pelatihan disampaikan oleh Nanda, seorang ahli di bidangnya. Dia menjelaskan mengenai minyak angin sebagai alternatif modern yang banyak digunakan oleh kalangan muda sebagai pengganti balsam padat tradisional. Menurut dia, minyak angin cukup populer di kalangan anak muda terutama karena kepraktisan dan aroma yang lebih modern.

"Minyak angin ini sudah banyak digunakan oleh generasi muda, terutama sebagai pengganti balsam padat tradisional. Kenapa produk ini juga diminati oleh anak muda? Karena mereka sering menggunakan minyak angin saat merasa tidak enak badan atau pusing setelah beraktivitas, baik di darat maupun di laut. Jadi, ini adalah solusi yang lebih praktis," kata Nanda melalui siaran pers, Jumat (7/6/2024).

Sementara itu, Nisa selaku pemateri lainnya, menjelaskan proses pembuatan lilin aromatic kepada peserta. Dia menerangkan, bagaimana Nilam sangat berkhasiat bagi tubuh.

"Nah yang kita pakai adalah Nilam yang fraksi ringan, memiliki kandungan aromatherapy. Jadi selain bisa mengikat aroma pada lilin, dia juga bisa menghasilkan efek therapy bagi yang menghirup,” kata Nisa.

Pada pelatihan ini, peserta diberikan kebebasan untuk berkreasi dalam menghias lilin aromatic dengan menggunakan berbagai macam bunga kering. Sehingga peserta dapat menghasilkan lilin aromatic yang tidak hanya wangi, tetapi juga menarik secara visual.

Para peserta, seperti Muksin (30) dan Shafa Atikah Fanur (30), menyatakan kebahagiaan mereka atas dampak positif yang diterima selama mengikuti pelatihan.

“Alhamdulillah, banyak yang kita dapatkan, pertama dari pengolahan produk turunan nilam yang secara dasar saya tidak tahu sama sekali bagaimana caranya. Dari segi link kita juga bisa dapatkan dan fasilitas kita diberikan setelah training ini,” kata Muksin.

Sementara Shafa, peserta lainnya menegaskan pelatihan memberi wawasan yang sangat berharga baginya dalam menghasilkan produk turunan nilam yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Dia mengaku gembira karena sekarang memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang pembuatan medicated oil dan lilin aromatherapy.

Sebagai informasi, pelatihan dilakukan di Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala (USK), pada Rabu (5/6). Saat pelatihan, peserta dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama mempelajari cara membuat medicated oil, sementara kelompok kedua fokus pada pembuatan lilin aromatic. Tujuannya, memberikan keterampilan praktis kepada peserta untuk memproduksi produk dengan nilai ekonomi tinggi.

Pada materi medicated oil, peserta diajarkan untuk membedakan antara pure essential oil dengan yang tidak murni. Salah satu hal yang menarik adalah penjelasan mengenai penggunaan wadah yang tidak boleh terbuat dari plastik karena sifat essential oil yang dapat merusak plastik.

Sebagai informasi, program pelatihan turunan nilam tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memberdayakan peserta untuk berkontribusi pada perekonomian lokal. Dengan berbagai pelatihan diberikan, diharapkan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk mengembangkan produk-produk unggulan yang bernilai jual tinggi.


Mengenal AMANAH

Pembangunan Youth Creative Hub Aceh atau Gedung Pusat Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH) untuk memfasilitasi pengembangan segala potensi yang ada di Aceh, baik sumber daya manusia (SDM), maupun sumber daya alam (SDA). Hal itu dikelola untuk kemajuan Indonesia, khususnya rakyat Aceh.

Gedung AMANAH ini pertama kali ada di Aceh. Dibangun di atas tanah seluas 5 hektare dengan bangunan seluas 1,9 hektare. AMANAH tak hanya sekadar bangunan fisik, melainkan menjadi wadah bagi anak muda Aceh untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya.

Diharapkan dengan berbagai fasilitas dan program, AMANAH dapat menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai sektor, seperti perkebunan, pertanian, perikanan, termasuk teknologi hingga pengembangan UMKM.

Adapun 9 fungsi AMANAH antara lain, yaitu pusat kreatifitas berbasis Aceh, pelatihan dan workhshop, inkubator UMKM, ruang kolaborasi, galeri seni dan pameran, sentra teknologi, program kreatif berbasis lingkungan, kegiatan budaya dan seni, hingga kemitraan dan jaringan.

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya