Gerakan Digitalisasi Pemuda Jadi Penggerak Transformasi Bangsa

Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Prof. Mochammad Nursalim, mengatakan, transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam memperkuat komitmen kebangsaan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Jun 2024, 07:19 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2024, 07:02 WIB
Seminar Kebangsaan di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya (Istimewa)
Seminar Kebangsaan di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Prof. Mochammad Nursalim, mengatakan, transformasi digital telah menjadi pendorong utama perubahan di berbagai sektor kehidupan, termasuk dalam memperkuat komitmen kebangsaan. Menurutnya, pada era digital, teknologi informasi dan komunikasi memainkan peran sentral dalam memajukan negara melalui peningkatan efisiensi, transparansi, dan partisipasi publik.

“Transformasi bukan hanya tentang adopsi teknologi baru, tetapi juga tentang perubahan cara berpikir dan berperilaku yang memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional,” kata Prof Nursalim saat Seminar Kebangsaan di Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya, seperti dikutip Senin (10/6/2024).

Dia menambahkan, dalam konteks pendidikan, transformasi digital membuka peluang untuk pembelajaran jarak jauh yang lebih inklusif dan merata. Dia mengingatkan, transformasi digital membawa tantangan yang harus diatasi untuk memastikan penguatan komitmen kebangsaan.

“Salah satu tantangan utamanya adalah kesenjangan digital, di mana tidak semua wilayah atau individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet,” jelas dia.

Prof Nursalim mendorong, agar pemerintah terus memastikan infrastruktur digital tersedia dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, termasuk di daerah terpencil dan marginal.

“Sebab, literasi digital harus ditingkatkan supaya masyarakat dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak dan produktif,” yakin dia.

Keunggulan Kompetitif

Sementara itu pembicara lainnya, yakni Ketua Bidang Penataan Jaringan dan Distribusi Kader Pengurus Pusat Pemuda Katolik, DR. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, menegaskan, pemuda memiliki keunggulan kompetitif dalam adaptasi dan inovasi teknologi.

Dia mencatat, di era Revolusi Industri 5.0, pemuda Indonesia sering mempelopori startup yang menawarkan solusi inovatif untuk berbagai masalah sosial dan ekonomi.

“Dengan partisipasi aktif dalam komunitas teknologi dan jaringan profesional, pemuda berperan penting dalam membentuk ekosistem digital yang inklusif dan dinamis, termasuk melalui peran mereka dalam inkubator dan akselerator teknologi,” ujar Capt. Hakeng.

Menurut Capt. Hakeng, partisipasi pemuda dalam program pelatihan dan edukasi sangat penting untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat luas, termasuk kelompok rentan yang mungkin tertinggal dalam transformasi digital.

“Maka komitmen kebangsaan diperkuat melalui pemberdayaan ekonomi lokal dengan pemanfaatan teknologi untuk mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) serta ekonomi kreatif, yang dapat memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Capt. Hakeng.

Integrasi Teknologi

Sebagai Pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Besar Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC), Capt. Hakeng mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui integrasi teknologi juga harus memberikan akses yang lebih luas dan kualitas pendidikan yang lebih baik.

“Hal ini membantu menciptakan generasi muda yang cerdas dan berdaya saing. Sehingga teknologi dapat digunakan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal melalui platform digital,” dia menandasi.

Sebagai informasi, seminar kebangsaan ini mengambil tema “Gerakan Nasional Pemuda Sebagai Penggerak Transformasi Digital Untuk Memperkuat Komitmen Kebangsaan: Tantangan, Peluang, dan Rekontruksi Pendidikan di Revolusi Industri 5.0”. Acara berlangsung Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya, Sabtu 8 Juni 2024.

Infografis 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Pemerintah telah menetapkan 5 Destinasi Super Prioritas, antara lain Borobudur, Likupang, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya