Kata Koalisi Gerakan Mahasiswa Islam soal Pernyataan Said Didu Terkait PSN PIK 2

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Gerakan Mahasiswa Islam (KGMI) bicara soal pernyataan Said Didu terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indak Kapuk (PIK) 2.

oleh Tim News diperbarui 01 Des 2024, 19:06 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2024, 21:00 WIB
FOTO: Pesona Pasir Putih Buatan di Utara Jakarta
Pemandangan hamparan pasir putih White Sand Beach di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara, Sabtu (5/6/2021). Hamparan pasir putih buatan sepanjang sekitar 4 Km menjadi salah satu destinasi warga Jabotabek untuk berlibur. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Gerakan Mahasiswa Islam (KGMI) mendesak aparat penegak hukum untuk menindak tegas Said Didu karena diduga telah memprovokasi masyarakat Banten melalui narasi-narasi hoaks menyoal Proyek Strategis Nasional Pantai Indak Kapuk 2 (PSN PIK 2).

Menurut Ketua Umum Koalisi Gerakan Mahasiswa Islam (KGMI) Rahmat Hidayatullah, apa yang dilakukan oleh Said Didu telah merusak persatuan dan kerukunan masyarakat Banten.

Baginya, persatuan dan kerukunan masyarakat adalah fondasi utama dalam menjaga keharmonisan dan stabilitas suatu daerah, termasuk Provinsi Banten.

"Kami menilai apa yang dilakukan Said Didu telah menimbulkan kegaduhan dan memecah belah masyarakat Banten dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya," ujar Rahmat melalui keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

Dia menilai, sebagai tokoh yang memiliki pengaruh di dunia maya dan sosial, setiap ucapan dan tindakan Said Didu sangat berdampak luas, terutama di kalangan masyarakat Banten yang dikenal dengan keberagaman dan rasa persatuan yang kuat.

"Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oleh Said Didu menyoal PSN PIK 2 belakangan ini tidak hanya menyudutkan pihak tertentu, tetapi juga memicu perpecahan di kalangan warga Banten," terang Rahmat.

Menurut dia, dalam suasana yang sensitif, dengan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, sikap provokatif bisa memecah belah rasa persaudaraan yang telah terjalin selama ini.

"Tindakan-tindakan yang dilakukan Said Didu, yang cenderung mengadu domba antar kelompok, jelas bertentangan dengan semangat persatuan yang seharusnya dijaga oleh setiap warga negara," beber Rahmat.

 

Minta Aparat Penegak Hukum Lakukan Penyelidikan

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Gerakan Mahasiswa Islam (KGMI) bicara soal pernyataan Said Didu terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indak Kapuk (PIK) 2.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Gerakan Mahasiswa Islam (KGMI) bicara soal pernyataan Said Didu terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indak Kapuk (PIK) 2. (Ist)

Oleh karena itu, Rahmat meminta aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan dan penindakan yang sesuai terhadap Said Didu. Ia juga meminta Said Didu untuk berhenti menyebarkan narasi provokatif yang berpotensi memecah belah Masyarakat Banten.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan pernyataan hoaks yang disebarkan Said Didu. Kami juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan di Banten, khususnya Kabupaten Tangerang," ucap Rahmat.

Rahmat lalu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 demi mewujudkan Banten yang maju dan modern.

"Kita semua harus bekerja bersama untuk melindungi rasa persatuan yang telah lama dijaga oleh masyarakat Banten, demi masa depan yang lebih baik," pungkas dia.

Infografis Intip Biaya Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Intip Biaya Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya