Wapres Ma’ruf: Pemerintah Komitmen Evaluasi dan Tingkatkan Pendanaan Industri Siber

Ma’ruf menegaskan bahwa upaya penguatan perlindungan server juga merupakan hal prioritas yang akan dilakukan pemerintah, terlepas dari adanya ancaman peretasan atau tidak

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 05 Jul 2024, 09:19 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2024, 09:19 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin (Istimewa)
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok peretas yang membobol  Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) akhirnya nya secara cuma-cuma memberikan kunci dekripsi berbagai data yang terdampak, namun peretas juga memberikan ancaman dan peringatan akan lemahnya pertahanan server di PDNS. 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres Ma’ruf Amin mengakui bahwa perbaikan industri siber memang perlu dilakukan. Salah satunya, melalui peningkatan pendanaan dan perekrutan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang teknologi informasi (TI). 

“Memang harus, dan ini jadi komitmen pemerintah untuk terus melakukan (evaluasi) di mana kesalahannya, kekurangannya, itu akan terus dievaluasi karena masalah-masalah yang menyangkut pembiayaan sesuai dengan kemampuan negara, dan juga sumber daya yang ada, tentu yang terbaik yang akan terus diusahakan oleh pemerintah,” ungkap Ma’ruf dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (5/7/2024).

Ma’ruf menegaskan bahwa upaya penguatan perlindungan server juga merupakan hal prioritas yang akan dilakukan pemerintah, terlepas dari adanya ancaman peretasan atau tidak. 

"Terlepas dari ada yang hacker katakan, dia akan begini (meretas kembali), saya kira terlepas daripada hal itu,  ini menjadi komitmen pemerintah (memperbaiki)," terangnya.

Kemudian terkait masih adanya desakan agar pihak-pihak yang bertanggungjawab seperti Menkominfo dan Kepala BSSN dievaluasi akibat kasus peretasan ini, Ma’ruf kembali menegaskan bahwa evaluasi terhadap kedua pejabat tersebut sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. 

"Itu saya kira nanti Presiden yang akan melakukan evaluasi, penting, perlu apa tidaknya," pungkas Ma’ruf. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peretas Berikan Kunci Dekripsi tanpa Syarat

Sebelumnya, Brain Cipher, kelompok hacker yang menumbangkan server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 hingga berhari-hari dengan ransomware, akhirnya buka suara.

Lewat postingan di sebuah forum yang dibagikan oleh @stealthmole_int di media sosial (medsos) X, kelompok hacker Brain Cipher berniat untuk memberikan kunci dekripsi data PDNS 2 secara cuma-cuma.

"Pada hari Rabu ini kami akan memberikan kuncinya secara gratis. Kami berharap serangan ini membuat Anda sadar pentingnya untuk mendanai industri ini, dan merekrut ahli berkualifikasi," tulis kelompok hacker tersebut.

Tak hanya itu, pelaku juga menyebutkan aksi serangan siber ransomware ini tidak memiliki muatan politis.

"Aksi ini tidak memiliki muatan politis, akan tetapi hanya sebatas pentest (penetration testing) diakhiri dengan pembayaran."

Hacker Brain Cipher juga meminta maaf karena aksinya memiliki dampak besar terhadap banyak orang.

 


Buka Donasi

Ilustrasi cyber security
Semakin maju dunia teknologi, masing-masing individu harus segera membekali diri dengan ilmu tentang keamanan siber. (Foto: Pexels/Pixabay)

Tak hanya itu, mereka bersyukur dan secara sadar dan independen dalam membuat keputusan ini.

Kelompok hacker juga mengatakan, mereka menerima donasi secara sukarela yang dapat dikirim lewat dompet digital Monero.

Sebagai penutup, kelompok hacker tersebut memastikan mereka tetap akan memberikan kunci untuk ransomware menumbangkan PDN tersebut secara gratis.

"Kami meninggalkan dompet monero untuk sumbangan, dan pada hari Rabu kami mendapatkan sesuatu. (Dan kami ulangi lagi: kami akan memberikan kuncinya secara gratis dan atas inisiatif kami sendiri)," ujar penjahat siber itu.

Infografis Pasca-Serangan Ransomware ke PDN, Kementerian dan Lembaga Negara Wajib Cadangkan Data. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pasca-Serangan Ransomware ke PDN, Kementerian dan Lembaga Negara Wajib Cadangkan Data. (Liputan6.com/Abdillah)
Bentuk kunci dekripsi ransomware yang dikasih Brain Cipher ke PDN
Bentuk kunci dekripsi ransomware yang dikasih Brain Cipher ke PDN. Sumber: tangkapan layar dari akun Instagram @Realmrbert
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya