Anies Baswedan: Demokrasi Indonesia Berada di Persimpangan Krusial

Wakil rakyat di Parlemen melakukan manuver tafsir soal payung hukum pencalonan kepala daerah atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60 dan 70 tahun 2024.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Agu 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 17:00 WIB
Anies Baswedan
Bakal calon Gubenur Jakarta Anies Baswedan. (Tim News).

Liputan6.com, Jakarta Wakil rakyat di Parlemen melakukan manuver tafsir soal payung hukum pencalonan kepala daerah atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60 dan 70 tahun 2024.

Hal itu dilakukan usai Badan Legislasi DPR melakukan rapat dengan pemerintah hari ini di Senayan, Rabu (21/8/2024).

Anies Baswedan pun bersuara, melalui akun sosial media X miliknya.

Demokrasi Indonesia kembali berada di persimpangan krusial. Nasibnya ditentukan hari-hari ini oleh Ibu/Bapak wakil rakyat di DPR yang masing-masing dari mereka memegang titipan suara ratusan ribu rakyat Indonesia,” cuit Anies seperti dikutip Rabu (21/8/2024).

Anies pun mengajak kepada para ketua partai untuk memanggul tanggung jawab yang sama dalam situasi saat ini.

“Kita sampaikan harapan kuat kepada mereka semua agar berpikiran jernih dan berketetapan hati mengembalikan konstitusi dan demokrasi Indonesia kepada relnya sesuai cita-cita reformasi,” seru Anies.

Mantan gubernur Jakarta ini mendoakan, semoga usaha perjuangan bangsa bisa menjadi amal baik untuk Indonesia.

Semoga setiap mereka menjadi bagian yang dicatat dengan baik dalam sejarah perjalanan bangsa,” dia menandasi.

PKS Tegaskan Tidak Akan Usung Anies Usai Putusan MK Soal Pilkada 2024

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tidak akan mengambil langkah mundur dalam menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada 2024. PKS tetap pada Surat Keputusan (SK) terbaru yakni mengusung duet Ridwan Kamil dan Suswono.

“Sudah selesai urusan, dalam politik enggak ada mundur ke belakang, sudah selesai,” ujarnya Sekjen PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi di Tangerang, Selasa (20/8/2024).

Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan, PKS sudah mengambil keputusan politik di Pilkada 2024, sehingga tidak akan ada keputusan politik yang mundur.

PKS juga menyatakan siap mengikuti putusan tersebut. Dia menyatakan putusan ini akan mmbuat peta politik Pilkada berubah. 

“MK ini kita percayakan sebagai MK, sudah ada keputusan, ya ikutilah. Tinggal Peraturan KPU-nya, besok dan pastinya akan terjadi sebuah perubahan yang luas dengan pencalonan dalam waktu beberapa hari ini,” ujar 

 

Tak Mengetahui Perubahan

Aboe Bakar mengambil contoh, peta Pilkada di Sulawesi Tengah dan beberapa tempat lainnya juga bisa berubah. Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui pasti perubahan seperti apa peta politik Pilkada Serentak 2024 yang pendaftarannya tinggal menghitung hari tersebut.

Bakal calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil juga turut merespons putusan MK. Dia mengaku belum memahami betul amar putusan MK, sehingga akan mempelajarinya terlebih dulu.

"Saya tidak paham. Semua yang tidak paham harus dipelajari dulu dan diserahkan kepada institusi yang akan memutuskan," kata Kang Emil saat ditemui di acara Konsolidasi Nasional Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PKS di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/8/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengaku, dirinya saat ini hanya mengikuti proses dan tugas dari Partai Golkar.

"Kalau tugas saya kan mengikuti proses, diusung partai sendiri, jadi diserahkan kepada institusi negara," ujar Ridwan Kamil menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya