"Jagoan Digital Banyuwangi" Kembali Digelar Guna Fasilitasi Anak Muda Perdalam Pemrograman

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar "Jagoan Digital Banyuwangi" pada 5-6 September 2024.

oleh Fachri pada 06 Sep 2024, 21:45 WIB
Diperbarui 06 Sep 2024, 21:43 WIB
Jagoan Digital Banyuwangi.
Program inkubasi "Jagoan Digital Banyuwangi" digelar pada 5-6 September 2024. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Guna memberikan pengetahuan terkait teknologi digital kepada anak muda, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menggelar "Jagoan Digital Banyuwangi" pada 5-6 September 2024. Sebanyak 75 anak muda Banyuwangi mengikuti program inkubasi digital tersebut.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berharap "Jagoan Digital Banyuwangi" dapat menjangkau segmen yang lebih luas. Ia juga mengatakan, program itu bisa menjadi inkubasi bagi bisnis stratup serta memfasilitasi anak-anak muda Banyuwangi untuk memperdalam pemograman di bidang tekonologi digital.

“Konsep ini setelah melihat perkembangan tren teknologi digital yang terus berkembang, seiring dengan beragamnya peluang yang bisa diambil," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam "Jagoan Digital Banyuwangi", peserta mendapatkan materi tren pemograman terkini. Materi yang diberikan pun didesain komprehensif, mulai dari pengenalan basic programming hingga pemanfaatan teknologi digital terkini.

Selain itu, ada pula materi yang bertujuan mengarahkan mindset untuk memahami bagaimana industri programming dan IT. Tak hanya itu, materi yang terkait dengan CSS dan HTML juga diberikan.

Terakhir, materi tentang no code, yakni metode pengembangan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi tanpa perlu menulis kode secara manual diberikan kepada peserta.

Diberikan Banyak Materi

Pemkab Banyuwangi.
Program inkubasi "Jagoan Digital Banyuwangi" digelar pada 5-6 September 2024. (Foto: Istimewa)

Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, mengatakan bahwa Jagoan Digital tahun ini para peserta tidak lagi atas nama tim melainkan individual. Ia menyebut, banyak peserta yang berasal dari remote worker dan yang bergelut pekerjaan terkait teknologi digital.

“Di awal diberikan basic untuk membangun mindset sebagai seorang IT, dan wawasan tentang teknologi artificial intelligent (AI) for engineer,” katanya.

Dias juga memaparkan, ada pula materi terkait basic algoritma sebagai dasar kreatif berpikir bagi programmer untuk mendesain sebuah produk IT yang punya manfaat. I pun mengungkapkan, diajarkan pula UI/UX desain tentang membangun kreatif desain dan layout dari sebuah aplikasi hingga menarik bagi user atau pengguna.

“Bidang UI/UX desain ini banyak pekerjaannya yang bisa dilakukan secara remote, jadi kita harapkan dari sini lahir juga freelance yang ahli di bidang UI/UX desainer,” paparnya.

Pemkab Banyuwangi.
Program inkubasi "Jagoan Digital Banyuwangi" digelar pada 5-6 September 2024. (Foto: Istimewa)

Dias menjelaskan, materi tentang CSS dan HTML serta no code juga diberikan kepada peserta. Ia juga menyebut, hal tersebut merupakan tren baru yang coba diadaptasi dalam Jagoan Digital.

“Pemograman no code berguna bagi bisnis start up, yang ingin mengembangkan aplikasi dengan cepat dan efisien tanpa memerlukan tim IT yang besar,” jelasnya.

Dias pun mengungkapkan, setelah mengikuti sesi offline, nantinya akan dipilih peserta lima terbaik yang akan mendapatkan hadiah insentif total Rp25 juta rupiah dan berhak mengikuti program internship untuk mendalami pemrogaman secara lebih mendalam.

“Akan ada ahli yang secara khusus mendampingi mereka dan nantinya setelah lulus internship peserta akan mendapatkan sertifikat BSSN, yang akan menjadi portofolio sebagai trainer maupun ketika bekerja di dunia profesional,” ungkapnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya