Cuaca Hari Ini Sabtu 7 September 2024: Jakarta Cerah Berawan Pagi hingga Siang

Pagi hari di Jakarta pada akhir pekan, Sabtu (7/9/2024) seluruh langitnya diprediksi cerah berawan. Demikianlah prakiraan cuaca hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Sep 2024, 17:57 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2024, 06:15 WIB
Cuaca panas kembali menyengat wilayah Jakarta dan sekitarnya
Warga berjalan menggunakan payung di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (21/12/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta pada akhir pekan, Sabtu (7/9/2024) seluruh langitnya diprediksi cerah berawan. Demikianlah prakiraan cuaca hari ini.

Begitu pula siang nanti, cuaca Jakarta keseluruhannya diprediksi cerah berawan, seperti dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Cuaca Jakarta di malam hari nanti diprakirakan sebagiannya berawan, cerah berawan, dan berawan tebal.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat pada pagi ini diprediksi cerah berawan dan siang hingga malam berawan. Lalu di Depok, Jawa Barat BMKG memprakirakan cuaca pagi hingga siang cerah berawan dan malam nanti berawan tebal.

Sedangkan di Kota Bogor, Jawa Barat diprediksi langit pagi hingga siang berawan dan malam hari nanti berawan tebal.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten pada pagi hari dan malam nanti diprakirakan berawan, sedangkan siangnya cerah berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Kota Bogor   Berawan  Berawan  Berawan Tebal
 Tangerang  Berawan  Cerah Berawan  Berawan

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Melihat Rumah Apung di Kampung Nelayan Muara Angke
Kementerian Pertahanan juga membangun desalinasi yang bisa mengubah air laut menjadi tawar yang dapat digunakan warga Kampung Nelayan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ekstrim yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis, 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.

Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca

Nelayan saat mengangkat jaring untuk menangkap benih bening lobster (BBL) di Pantai Ujung Genteng, Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).
Nelayan saat mengangkat jaring untuk menangkap benih bening lobster (BBL) di Pantai Ujung Genteng, Sukabumi (Liputan6.com/Fira Syahrin).

Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.

Melalui aplikasi yang didesign untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," kata dia.

"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," tandas Dwikorita.

Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Nelayan Tegal Terjepit Harga Selangit Garam Krosok
Pengeluaran nelayan Tegal gara-gara harga selangit garam krosok naik hingga 500 persen. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia,merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada Nelayan Perikanan Tangkap dan Budidaya melalui stakeholder terkait, Penyuluh Perikanan dan Ketua Kelompok Nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya