Liputan6.com, Jakarta Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada menegaskan tidak ada pengurus tingkat cabang dan wilayah yang terlibat dalam wacana penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU.
Latopada menyebut MLB NU yang kabarnya bakal digelar beberapa bulan ke depan itu merupakan isu dari segelintir orang yang tidak mempunyai legitimasi dalam kepengurusan PBNU.
Baca Juga
"Saya pastikan tidak ada (pengurus) cabang ataupun wilayah yang ikut. Itu hanya wacana yang didengungkan segelintir orang pengangguran," kata Latopada dilansir Antara, Minggu (15/9/2024).
Advertisement
Latopada menekankan struktur kepengurusan PBNU sampai saat ini solid dan kokoh hingga ke bawah. Sehingga, tidak ada struktur PBNU yang ikut terlibat dari wacana MLB NU.
"Karenanya, jika ada klaim mereka didukung PCNU dan PWNU, maka saya pastikan itu tindakan menyebar hoaks. Di NU itu tidak ada rebutan jabatan," kata Latopada.
Sebelumnya, Presidium memastikan Muktamar Luar Biasa NU didukung ratusan pengurus cabang hingga pengurus cabang istimewa NU.
Sekretaris Steering Committee MLB NU, KH Abdussalam Shohib alias Gus Salam, mengonfirmasi ada 326 PCNU, 23, PWNU, serta beberapa Pengurus Cabang Istimewa (PCI) dari luar negeri telah memastikan kehadiran mereka di MLB NU yang akan digelar di Cirebon.
"Kegiatan ini diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan kiai dari berbagai wilayah. Meski ada penolakan dari PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa se-Cirebon Raya, kami meminta agar mereka tetap menjalankan tugas sebagai tuan rumah, yaitu melayani para tamu dan kiai yang hadir," kata Gus Salam di Cirebon, Minggu (15/9/2024).
Kiai Abdussalam mengaku siap menyambut dengan tangan terbuka pihak yang menolak hingga akan membubarkan MLB NU. Ia mengatakan akan mengajak mereka berdiskusi santai sambil minum kopi.
Pramuktamar MLB NU Digelar Awal Oktober 2024
Gus Salam dalam kesempatan terpisah menyebut presidium bakal menggelar pramuktamar pada akhir September 2024 atau awal Oktober. Hasil dari pramuktamar itu yang kemudian menentukan jadwal MLB NU. Gus Salam berharap MLB NU dapat digelar pada 2024.
Gus Salam menegaskan MLB NU merupakan forum resmi sesuai AD/ART. Oleh karena itu, gerakan ini dilindungi oleh konstitusi, sehingga tidak bisa dibubarkan dengan cara apa pun.
Untuk memastikan kenyamanan para peserta MLB NU, panitia telah menyiapkan puluhan hotel dan empat pesantren di Cirebon sebagai tempat penginapan dan penyelenggaraan acara.
Gus Salam menekankan bahwa sebagai tuan rumah, PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa di wilayah Cirebon sudah seharusnya melayani para kiai dan tamu yang datang.
"Struktural NU setempat, seperti PCNU, Ansor, Banser, dan Pagar Nusa, memiliki tanggung jawab untuk melayani para kiai. Mereka adalah pelayan ulama, bukan sebaliknya," Gus Salam.
Dalam proses menuju pramuktamar, Gus Salam menyebut presidium membuka kanal aduan (hotline) bagi warga dan pengurus NU untuk menyampaikan aduan, masukan, kritik, dan saran terkait dugaan pelanggaran dalam PBNU yang dia yakini terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif.
Warga nahdliyin dan pengurus NU yang ingin melapor dapat menghubungi +6287839539999, atau email aduanmlbnu@gmail.com, atau melapor langsung ke Sekretariat Presidium di Ndalem Kasepuhan PP Mambaul Maarif Denanyar Jombang di Jawa Timur.
Advertisement
Presidium MLB NU Minta Ansor, Banser dan Pagar Nusa Bersikap Dewasa
Ia juga memastikan bahwa forum ini tidak memerlukan pengamanan khusus, selain dari aparat kepolisian.
"Kegiatan MLB NU ini berdasarkan ilmiah, akhlak, dan AD/ART NU. Jadi, siapa pun yang hadir—baik yang setuju, tidak setuju, atau yang ingin membubarkan—akan kami sambut dengan diskusi, kopi, dan kajian. Kami tidak akan berhenti berjuang demi NU, Nahdliyin, dan masyarakat Indonesia, apa pun rintangannya," kata KH Abdussalam.
Mengambil teladan dari perjuangan Gus Dur yang mengedepankan kelembutan dalam menghadapi Orde Baru, Gus Salam menegaskan bahwa MLB NU juga akan merespons penolakan dari pihak PCNU, GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa Cirebon Raya dengan kasih sayang dan kebijaksanaan.
Baginya, perjuangan harus dilakukan dengan cara yang bermartabat, tanpa membalas ancaman dengan kekerasan.
"Kami berharap sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa bersikap lebih dewasa, bijaksana, dan proporsional. Tugas mereka adalah menjaga ulama, baik yang struktural maupun kultural, tanpa membeda-bedakan ijtihad dalam berorganisasi," tegas Gus Salam.
Meski ada dinamika dalam tubuh NU, ia yakin bahwa Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan tetap setia pada prinsip-prinsip akhlakul karimah yang diajarkan oleh NU.
Ia percaya bahwa mereka akan tetap istiqomah dalam menjaga keutuhan organisasi dan ulama, baik yang struktural maupun kultural.
"Saya yakin sahabat-sahabat Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan terus berada di jalan yang benar, menjaga marwah NU dengan keilmuan dan akhlak yang mulia," pungkas Gus Salam.