Penjelasan Istana Soal Curhat Pimpinan KPK Sulit Temui Jokowi

Ari Dwipayana memastikan koordinasi pemerintah dengan KPK terkait pemberantadan korupsi berjalan baik.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Sep 2024, 12:41 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 12:41 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Gedung KPK, Jakarta.
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Gedung KPK, Jakarta. (Dok: KPK)

 

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjawab soal pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango yang mengaku sulit bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Dia mengatakan Jokowi selalu terbuka bertemu dengan Pimpinan KPK.

Namun, kata dia, Jokowi ingin menghormati dan menjaga marwah KPK sebagai lembaga independen. Hal inilah yang membuat Jokowi tak pernah bertemu dengan para pimpinan KPK.

"Prinsipnya, Bapak Presiden terbuka untuk bertemu dengan siapa saja, termasuk pimpinan KPK. Tapi, Presiden juga ingin menghormati dan menjaga marwah KPK sebagai institusi yang independen," jelas Ari kepada wartawan, Senin (16/9/2024).

Ari tak ingin nantinya pertemuan Jokowi dan KPK disalahartikan sebagai bentuk intervensi ke lembaga antikorupsi. Kendati begitu, Ari memastikan koordinasi pemerintah dengan KPK terkait pemberantadan korupsi berjalan baik.

"Jangan sampai pertemuan-pertemuan antara Presiden dan KPK kemudian disalah persepsikan sebagai intervensi," tutur Ari.

"Koordinasi antara Pemerintah dengan KPK untuk aksi pencegahan dam pemberantasan korupsi, berjalan dengan baik. Pemerintah melalui Menko Polhukam telah melakukan  koordinasi yang intens dengan KPK," sambung dia.

 

Mengaku Sulit Bertemu dengan Jokowi

Nawawi Pomolango Resmi Gantikan Firli Bahuri
Selain itu, pimpinan KPK tetap berkomitmen dan terus bersinergi dengan Dewan Pengawas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengungkap sulitnya bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan kata dia, lebih mudah organisasi masyarakat (Ormas) yang bertemu dengan Presiden Jokowi ketimbang para pimpinan KPK.

Hal itu diungkap Nawawi saat menghadiri acara  Media gathering di kawasan Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 12 September 2024 kemarin.

"Pak Alex, lebih mudah Ormas ya ketemu Pak Presiden dari pada pimpinan KPK," kata Nawawi.

Nawawi mengungkit, selama lima tahun menjabat pimpinan KPK tidak pernah sekalipun diundang oleh Presiden Jokowi untuk membahas pemberantasan korupsi. "Lima tahun kami di sana, tidak pernah sekalipun kami diundang untuk membicarakan KPK," kata dia.

Nawawi mengatakan, hanya sekali bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama menjabat sebagai Ketua KPK. Itupun, kala hadir di Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia). 

"Kami itu beberapa kali mengajukan permohonan untuk menghadap. Satu kali itu aja dipenuhi kaitannya dengan rencana penyelenggaraan Hakordia, pada waktu itu satu kali," ucap dia.

 

Minta Menko Polhukam Jembatani Pertemuan dengan Jokowi

Nawawi berharap Menkopolhukam Hadi Tjahjanto turun tangan membantu menjembatani komunikasi pimpinan KPK dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Karena, menurut dia ada koordinasi yang tidak jalan selama ini.

"Saya pernah mengajak Pak Alex, Pak Ghufron, Pak Johanis Tanak, bahkan Deputi Penindakan, Deputi Korsup saya ajak bicara dengan Polhukam yang baru," tandas dia.

Infografis Beban Berat Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango
Infografis Beban Berat Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya