Kisah Ajaib Uang Logam Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Santri Tak Ditarik Ongkos Angkutan

Mbah Kholil hanya memberikan bekal beberapa uang logam kepada Kiai As'ad. Secara perhitungan matematis, uang logam tersebut tentu tidak cukup untuk membayar ongkos perjalanan bolak-balik dari Bangkalan ke Jombang.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2024, 08:30 WIB
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil Bangkalan. (Foto: Liputan6.com/Istimewa via an-nur.ac.id)
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil Bangkalan. (Foto: Liputan6.com/Istimewa via an-nur.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Karomah para ulama selalu menginspirasi dan menakjubkan umat Islam. Salah satu kisah menakjubkan ini datang dari Mbah Kholil Bangkalan, seorang ulama besar yang dikenal luas karena keagungan dan keberkahannya.

Kiai As'ad Syamsul Arifin dari Situbondo pernah mengalami langsung karomah Mbah Kholil saat menjadi santrinya.

Kisah ini disampaikan Kiai As'ad dalam sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @karomahislam. Dalam ceritanya, Kiai As'ad mengisahkan pengalaman luar biasa yang tak akan pernah terlupakan.

Suatu ketika, Kiai As'ad yang masih menjadi santri Mbah Kholil mendapatkan tugas penting. Ia diminta mengantarkan sebuah tongkat kepada Kiai Hasyim Asy'ari di Jombang. Tak hanya itu, ia juga harus membawa sebuah tasbih dengan tujuan yang sama. Sebuah perjalanan yang tidak dekat dan tentu saja memerlukan biaya.

Namun, Mbah Kholil hanya memberikan bekal beberapa uang logam kepada Kiai As'ad. Secara perhitungan matematis, uang logam tersebut tentu tidak cukup untuk membayar ongkos perjalanan bolak-balik dari Bangkalan ke Jombang.

"Ini tak cukup buat naik kendaraan," mungkin begitu yang terlintas di benak Kiai As'ad.

Ketika Kiai As'ad memulai perjalanannya, karomah Mbah Kholil mulai menunjukkan keajaibannya. Saat naik bus, hal yang tak biasa terjadi. Kondektur angkutan yang seharusnya menarik ongkos dari para penumpang justru tidak meminta uang kepada Kiai As'ad. Satu perjalanan bisa saja dianggap kebetulan, namun hal ini terjadi berulang kali.

Begitu juga saat harus menyeberangi Selat dengan menggunakan perahu. Kiai As'ad kembali menghadapi situasi yang di luar dugaan. Tiba-tiba, seseorang yang tidak dikenal mengajaknya naik perahu dan membawanya ke tujuan tanpa meminta bayaran sepeser pun. Keajaiban ini membuat Kiai As'ad semakin kagum dan merasa terberkati.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pengalaman Penuh Keajaiban

Lebih Praktis dan Efisien
Ilustrasi Uang Logam Credit: pexels.com/pixabay

Kiai As'ad menyadari bahwa semua ini bukanlah hal biasa. Semua itu, menurutnya, adalah barokah dari Mbah Kholil. "Ini bagian dari karomah Saikhona Kholil," kata Kiai As'ad, mengakui keagungan gurunya yang begitu Masyhur di kalangan umat Islam.

Karomah yang dimiliki oleh Mbah Kholil memang sudah tak diragukan lagi. Bagi para santri dan ulama yang pernah berhubungan dengannya, kisah-kisah semacam ini adalah bukti nyata dari keistimewaan seorang wali Allah. Mbah Kholil dikenal sebagai ulama yang keilmuannya melampaui zamannya, dan keberkahannya terus terasa bahkan setelah wafatnya.

Kiai As'ad menuturkan bahwa keberkahan yang diberikan Mbah Kholil kepada para santrinya adalah tanda betapa mulianya seorang ulama yang begitu dekat dengan Allah SWT. Keajaiban-keajaiban ini tidak sekadar untuk menunjukkan kehebatan, tetapi menjadi pelajaran bagi umat bahwa ketulusan dan keikhlasan selalu membuahkan keajaiban.

Para generasi Islam terus mengenang Mbah Kholil sebagai sosok yang luar biasa. Perjalanan spiritual dan ilmiahnya meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah Islam di Nusantara. Ulama besar seperti Kiai Hasyim Asy'ari pun memiliki hubungan khusus dengan Mbah Kholil, yang kemudian menjadi fondasi bagi berkembangnya tradisi keilmuan Islam di Indonesia.

Karomah seperti yang dialami Kiai As'ad mempertegas betapa luar biasanya hubungan antara seorang guru dan murid dalam tradisi Islam. Mbah Kholil, dengan kesederhanaan dan kedekatannya pada Allah, menjadi simbol bahwa keilmuan sejati selalu berbuah berkah yang luas.

Pengalaman tersebut membuat Kiai As'ad semakin yakin akan pentingnya menghormati dan mengikuti jejak ulama besar. Barokah dari Mbah Kholil tidak hanya dirasakan oleh Kiai As'ad, tetapi juga oleh banyak orang yang memiliki keterkaitan spiritual dengannya.

 

Kisah Mbah Kholil yang Terus Melegenda

Puti Guntur Soekarno
Ziarah ke makam Kiai Kholil Bangkalan.

Bagi yang pernah mendengar atau membaca kisah karomah para ulama, cerita ini mengingatkan bahwa keajaiban selalu hadir bagi mereka yang menjalani hidup dengan penuh keimanan. Kiai As'ad menyampaikan bahwa kisah ini bukan sekadar cerita, melainkan bukti dari kebesaran Allah yang dihadirkan melalui kekasih-kekasih-Nya.

Mbah Kholil telah mencatatkan sejarah keabadian yang dikenang oleh seluruh generasi Islam. Karomah yang dimilikinya terus menjadi teladan dan sumber inspirasi, membuktikan bahwa ulama yang hidup dengan hati yang bersih dan ilmu yang luas dapat membawa keberkahan bagi sekitarnya.

Kisah-kisah semacam ini memperkuat keyakinan umat bahwa ilmu yang dimiliki oleh para ulama bukan hanya teoritis, melainkan juga penuh dengan keajaiban dan keberkahan. Para santri yang pernah menjadi murid Mbah Kholil merasakan langsung pengaruh positif dari sosok yang penuh karisma dan keikhlasan ini.

Kehidupan Mbah Kholil mengajarkan bahwa keberkahan sejati datang dari keimanan yang mendalam. Ia telah menjadi teladan bagi generasi setelahnya, memperlihatkan bahwa keilmuan harus diiringi dengan kesalehan dan ketundukan kepada Allah SWT.

Cerita ini, seperti yang dituturkan Kiai As'ad, terus hidup dalam ingatan umat Muslim. Mbah Kholil, dengan segala keistimewaannya, menjadi sosok yang layak dihormati dan diteladani, bukan hanya karena ilmunya, tetapi juga karena karomah yang dimilikinya sebagai ulama yang luar biasa.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya