Pelajar Indonesia Ciptakan Aplikasi soal Ketahanan Pangan di ASEAN DSE 2024

Keduanya menciptakan aplikasi seluler bernama AgriGrow yang bertujuan untuk mengurangi kelaparan dunia dan meningkatkan ketahanan pangan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 25 Okt 2024, 17:55 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2024, 17:00 WIB
Indonesia mengirim dua pelajar terbaiknya, Amabelle dan James Leslie dari Binus University International, untuk mengikuti kompetisi babak final regional ASEAN Data Science Explorers (ASEAN DSE) 2024 yang diselenggarakan oleh ASEAN Foundation dan SAP (Isti
Indonesia mengirim dua pelajar terbaiknya, Amabelle dan James Leslie dari Binus University International, untuk mengikuti kompetisi babak final regional ASEAN Data Science Explorers (ASEAN DSE) 2024 yang diselenggarakan oleh ASEAN Foundation dan SAP (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengirim dua pelajar terbaiknya, Amabelle dan James Leslie dari Binus University International, untuk mengikuti kompetisi babak final regional ASEAN Data Science Explorers (ASEAN DSE) 2024 yang diselenggarakan oleh ASEAN Foundation dan SAP.

Keduanya menciptakan aplikasi seluler bernama AgriGrow yang bertujuan untuk mengurangi kelaparan dunia dan meningkatkan ketahanan pangan.

“Aplikasi ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan pertanian presisi pintar berbasis IoT untuk menawarkan solusi berkelanjutan dan terkendali bagi negara-negara ASEAN melalui analitik prediktif,” ujar Amabelle melalui keterangan tertulis diterima.

Selain pelajar Indonesia, kompetisi yang diselenggaralan di Vientiane, Laos tersebut juga diikuti 20 pelajar sekolah menengah dan perguruan tinggi yang berasal dari 10 negara di ASEAN.

Mereka mempresentasikan solusi berbasis data dan aplikasi mobile inovatif demi mengatasi tantangan sosial ekonomi kawasan.

Mewakili pemerintah setempat, Wakil Menteri Pendidikan dan Olahraga Laos, Sourioudong Sundara menjelaskan, Program ASEAN Data Science Explorers adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi regional dapat mendorong inovasi dan membangun keterampilan masa depan yang penting bagi generasi muda.

“Sudah delapan tahun terakhir, program tersebut telah memainkan peran penting dalam memajukan literasi digital di Laos dengan memberikan dampak pada lebih dari 4.000 siswa dan 70 pendidik,” ungkap Sundara.

Sundara memastikan, program tersebut sejalan dengan tujuan pendidikan nasional Laos, khususnya dalam Rencana Pengembangan Pendidikan dan Olahraga 2021-2025 Laos.

“Inisiatif program ini membekali generasi muda kami dengan instrumen yang diperlukan untuk sukses di dunia kerja modern dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di wilayah kami,” yakin Sundara.

Sundara berharap, program ASEAN Data Science Explorers bisa terus dilanjutkan guna mempersiapkan generasi muda untuk memimpin menuju masa depan yang lebih terkoneksi secara digital dan sejahtera.

Inisiatif Membangun Talenta Muda ASEAN

Senada dengan hal itu, Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Dr. Piti Srisangnam, menekankan peran utama dalam program ASEAN Data Science Explorers adalah inisiatif dalam pengembangan talenta muda di kawasan.

“Dengan membekali mereka keterampilan digital dan analitik data, maka mampu mendorong peserta berpikir kritis dan merancang solusi inovatif untuk permasalahan nyata, sekaligus mendukung pertumbuhan individu dan pembangunan ASEAN secara menyeluruh,” jelas Srisangnam.

Presiden dan Managing Director SAP Asia Tenggara (ASEAN) Verena Siow juga menambahkan, Kolaborasi SAP dengan ASEAN Foundation adalah cermin komitmen kuat dalam memberdayakan generasi muda di kawasan ini dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin masa depan di dunia yang semakin berorientasi pada data.

“Melalui inisiatif ini, kami terus mendorong pengembangan bakat teknologi inovatif di seluruh Asia Tenggara, memungkinkan mereka untuk menciptakan perubahan yang signifikan dan mempercepat inovasi di organisasi-organisasi kawasan ini" ujar,” yakin Verena.

Pada ajang kali ini, Tim dari Vietnam yakni aSAP dinobatkan sebagai Pemenang Regional ASEAN DSE 2024. Mereka mempresentasikan solusi inovatif dengan memanfaatkan hubungan antara Asidifikasi Laut dan Ketidakstabilan Energi untuk Pengembangan Blue Economy yang Berkelanjutan melalui aplikasi bernama CarbonWave.

“Kami, Tim aSAP, sangat gembira dinobatkan sebagai Juara ASEAN Data Science Explorers 2024! Tantangan dan bimbingan yang kami dapatkan dari ADSE semakin mengasah keterampilan dan membangun minat kami untuk membangun solusi berbasis data,” kata Trung Kien Lie & Van Truong Cao, tim dari aSAP Vietnam.

“Keterampilan ini tidak hanya mempersiapkan kami untuk masa depan, tetapi juga memungkinkan kami menciptakan perubahan yang berarti—terutama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di komunitas kami,” imbuh dia.

INFOGRAFIS JOURNAL_ 10 Provinsi di Indonesia dengan Hutan Riskan Kebakaran
INFOGRAFIS JOURNAL_ 10 Provinsi di Indonesia dengan Hutan Riskan Kebakaran (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya