Generasi Muda Jadi Kunci Keberlanjutan Pangan Indonesia

Pentingnya kontribusi generasi muda dalam menciptakan solusi nyata untuk keberlanjutan pangan.

oleh Tim Bisnis diperbarui 03 Des 2024, 18:31 WIB
Diterbitkan 02 Des 2024, 19:10 WIB
Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

 

Liputan6.com, Jakarta Pentingnya kontribusi generasi muda dalam menciptakan solusi nyata untuk keberlanjutan pangan. Hal tersebut diungkapkan Direktur Operasi Pupuk Kaltim F Purwanto terkait dengan penyelenggaraan PKT-GAMA Business Case Competition 2024 (PKT-GAMA BCC 2024).

“Di sinilah peran generasi muda sebagai agen perubahan sangat dibutuhkan, untuk berkontribusi secara langsung menyelesaikan masalah strategis bangsa, terutama di bidang keberlanjutan pangan. Tema ‘Indonesia Food Sustainability’ yang diangkat tahun ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia, terutama di tengah dinamika global yang kian kompleks,” ujar Purwanto dikutip Selasa (3/12/2024).

Nyubi Nyoba dari Telkom University dan 3mpower dari Institut Teknologi Bandung pun masing-masing dari kategori S1 dan S2, berhasil membawa pulang gelar Juara Pertama PKT-GAMA Business Case Competition 2024 (PKT-GAMA BCC 2024).

Babak final kompetisi berlangsung pada Gedung Sasono Adiguno, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, diikuti oleh 10 tim terbaik yang terdiri dari lima tim kategori S1 dan lima tim kategori S2, setelah melalui proses seleksi yang sangat kompetitif

PKT-GAMA BCC merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT), bekerja sama dengan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM). Tahun ini, tema “Indonesia Food Sustainability” diangkat untuk menjawab tantangan strategis ketahanan pangan nasional di tengah dinamika global yang semakin kompleks

Tahun ini, tema “Indonesia Food Sustainability” diangkat untuk menjawab tantangan strategis ketahanan pangan nasional di tengah dinamika global yang semakin kompleks.

Kompetisi ini menarik lebih dari 200 tim mahasiswa dari berbagai universitas nasional dan internasional, termasuk UGM, ITB, UI, National University of Singapore, dan University of Warwick. Setelah serangkaian seleksi administratif dan babak preliminary, hanya 10 tim terbaik yang melaju ke Grand Final.

 

 

Bisnis Inovatif

Kementan
Ilustrasi petani di sawah/Istimewa.

Di babak final, peserta kembali diuji kemampuannya untuk berpikir kritis dan menawarkan solusi bisnis inovatif dalam menjawab tantangan keberlanjutan pangan di Indonesia kepada panel juri yang terdiri dari pakar industri, akademisi, dan manajemen Pupuk Kaltim.

Ketua KAFEGAMA dan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widaysari Dewi, turut mengungkapkan apresiasinya terhadap kemampuan generasi muda untuk meneruskan kepemimpinan bangsa.

“Melihat presentasi hari ini, saya memiliki kepercayaan yang besar bahwa masa depan Indonesia ada di tangan yang tepat. Saya berharap kompetisi ini menjadi batu loncatan untuk kalian (para partisipan). Saya juga berharap kompetisi ini dapat berlangsung di tahun yang mendatang, karena ini merupakan bagian dari upaya kami mempersiapkan pemimpin Indonesia masa depan,” ujar Friderica.

 

 

Produsen Pupuk

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim)
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim)

Sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia, Pupuk Kaltim terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pupuk Kaltim tidak hanya memproduksi pupuk berkualitas tinggi tetapi juga aktif mengembangkan berbagai inisiatif strategis untuk mendukung produktivitas pertanian.

Melalui program Makmur dan Agrosolusion, dan juga teknologi pertanian presisi Pupuk Kaltim menciptakan ekosistem yang mendukung petani mengoptimalkan hasil panen dengan pendekatan berkelanjutan. Kompetisi seperti PKT-GAMA BCC adalah salah satu langkah strategis Pupuk Kaltim untuk melibatkan generasi muda dalam menghadirkan solusi inovatif guna mendukung ketahanan pangan nasional.

“PKT-GAMA BCC adalah bagian dari komitmen Pupuk Kaltim dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia unggul melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan dan komunitas. Kami berharap kompetisi ini terus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menjembatani dunia pendidikan dengan industri, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan mendukung visi Indonesia Emas 2045,” tutup Purwanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya