Wamentan Apresiasi Pemkot Galakkan Urban Farming di Metropolitan Semarang, Perkuat Ketahanan Pangan

Wamentan Sudaryono mengatakan Kota Semarang memiliki potensi besar dalam mengembangkan pertanian modern berbasis kota atau urban farming

oleh Felek Wahyu diperbarui 09 Des 2024, 18:12 WIB
Diterbitkan 09 Des 2024, 18:10 WIB
Wamentan RI Sudaryono berama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sirami pohon tomat dalam Simpang Lima Farmersmarket di Kota Semarang. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu
Wamentan RI Sudaryono berama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sirami pohon tomat dalam Simpang Lima Farmersmarket di Kota Semarang. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu

 

Liputan6.com, Semarang - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI, Sudaryono yang terus terjun ke daerah mengapresiasi upaya Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam menggalakkan konsep pertanian perkotaan atau urban farming sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan.

Wamentan Sudaryono, menyebutkan urban farming di kota metropolitan sebesar Kota Semarang sangat bagus dalam memenuhi kebutuhan masyarakat secara mandiri. Tidak itu saja, gerakan di jantung Jawa Tengah sekaligus membantu negara dalam mengendalikan inflasi.

“Saya sudah mendengar urban farming di kota Semarang berjalan masif. Industrinya juga bagus bahkan sudah ada yang ekspor,” ujar Wamentan Sudaryono, saat membuka Simpang Lima Farmers Market di lapangan Simpang Lima, Minggu (8/12/24).

Wamentan, yang akrab disapa Mas Dar ini mengatakan bahwa Kota Semarang memiliki potensi besar dalam mengembangkan pertanian modern berbasis kota. Selain pasar yang sangat luas, kota Semarang juga merupakan salah satu daerah terpadat di Provinsi Jawa Tengah.

“Saya kira walaupun Semarang itu namanya kota tapi dari sisi pertanian modern sudah sangat bagus dan bisa mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan,” katanya.

Selain itu, Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan salah satu program dari Kementerian Pertanian yang relevan dengan upaya urban farming adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dengan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dalam menanam tanaman pangan, buah-buahan, dan tanaman obat keluarga (Toga).

"Program KRPL bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan di rumah tangga. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik," tambah Wamentan Sudaryono.Mengenai hal ini, kata Wamentan Sudaryono, pemerintah siap memfasilitasi penguatan urban farming baik dari sisi pendampingan maupun penguatan benih unggul.

“Kalau dari Kementan, karena saya wakil menteri pertanian silakan Bu Wali (Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu) untuk meneruskan program urban farming ini. Nanti kalau misalnya ada yang perlu kita bantu, Insyaa Allah kita siap bantu. Bentuk dukungan kami adalah bisa melalui bibit dan bantuan bagi petani milenial kita seperti pendampingan dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian,” paparnya.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita) menyampaikan terima kasih atas arahan dan berbagai bantuan yang diberikan pemerintah pusat terhadap pembangunan dan pengembangan sektor pertanian di Kota Semarang.

“Terima kasih untuk Pak Wamen (Sudaryono) dan juga jajaran Kementerian pertanian yang selama ini turut berkontribusi dalam mengembangkan sektor pertanian kota (urban farming) di Semarang,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wamentan Sudaryono bersama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti, serta unsur Forkopimda Kota Semarang, meninjau sejumlah produk hasil olahan pertanian lokal, seperti tanaman pangan, sayuran, hingga tanaman hias. Sebagai bentuk dukungan, Wamentan Sudaryono juga memborong berbagai produk olahan pertanian lokal tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya