Pj Gubernur Teguh: Ribuan Anak di Jakarta Terlibat Judi Online, Transaksi Capai Rp2,29 Miliar

Kata Teguh, telah terjadi peningkatan paparan judi online terhadap anak mencapai 300 persen dalam kurun waktu 2017-2023.

oleh Winda Nelfira diperbarui 12 Nov 2024, 16:01 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 15:50 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam acara Edukasi dan Pelatihan Literasi Digital bersama Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh Semper Barat dan SMAN 92 Jakarta, Selasa
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dalam acara Edukasi dan Pelatihan Literasi Digital bersama Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh Semper Barat dan SMAN 92 Jakarta, Selasa (12/11/2024) (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan, terdapat 1.856 anak terlibat judi online (judol) di Jakarta sepanjang 2023. Mereka, tercatat dalam 19.555 kali transaksi senilai Rp 2,29 miliar.

Teguh bilang, data itu berdasarkan temuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Bahkan, kata Teguh telah terjadi peningkatan paparan judi online terhadap anak mencapai 300 persen dalam kurun waktu 2017-2023.

Hal ini disampaikan Teguh dalam acara Edukasi dan Pelatihan Literasi Digital bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI Meutya Hafid di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh Semper Barat dan SMAN 92 Jakarta, Selasa (12/11/2024).

"Anak-anak tersebut memiliki rentang usia di atas 17 tahun (1.309 anak), 11-16 tahun (441 anak), dan di bawah 11 tahun (106 anak)," kata Teguh.

Teguh menyebut, anak-anak itu terpapar judi online dari berbagai media, seperti dari iklan pada game, orang tua penjudi, dan masifnya promosi lewat media sosial.

"Paparan ini menyebabkan anak mencoba hingga berpotensi kecanduan judi online," ujar Teguh.

 

Pembekalan Literasi Digital

Oleh sebab itu, Teguh berharap orang tua dan anak lebih memahami lagi terkait bahaya judi online. Sehingga, kata dia terlindungi dari aktivitas digital yang merugikan tersebut.

"Diperlukan pembekalan literasi digital yang baik bagi orang tua dan anak untuk menghindari risiko kekerasan berbasis gender online, termasuk judi online yang tidak diinginkan. Selain itu, orang tua perlu berperan dalam mendampingi anak-anak saat berinteraksi di dunia maya secara aman dan bijak," terangnya.

Menurut Teguh, orang tua mempunyai peran vital dalam mengawasi aktivitas anak-anak yang sering menghabiskan sebagian besar waktunya menggunakan internet. Sebab, judol sering dikemas secara menarik dengan menggunakan modus games online.

 

Webinar

Dinas Komunikasi, Infomatika dan Statistik DKI Jakarta disebut akan berupaya meningkatkan pemahaman literasi digital masyarakat Jakarta melalui beragam kegiatan, salah satunya webinar/seminar literasi digital Jakarta bertajuk Sadar Olah Literasi Digital atau Solid yang telah dilakukan sejak 2022.

"Sasaran pesertanya adalah Kader Dasawisma, Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejaheraan Keluarga (PKK), para pelajar se-DKI Jakarta, mahasiswa, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan masyarakat umum," kata Teguh.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya