Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya merealisasikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia. Prabowo menyadari dirinya kerap diejek dan dianggap sudah gila saat mencanangkan program tersebut.
"Waktu saya canangkan program ini (makan bergizi gratis), saya diejek, saya ditertawakan. Saya dibilang saya ini setengah gila atau mungkin sudah gila," kata Prabowo saat menghadiri Peringatan Puncak Hari Guru Nasional di Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024).
Baca Juga
Menurut dia, banyak pihak yang meragukan program tersebut berhasil. Namun, Prabowo meyakini dan sangat optimis program makan bergizi gratis untuk anak-anak dan ibu hamil dapat terealisasi.
Advertisement
"Mana mungkin kasih makan ke semua anak Indonesia, mana mungkin. Saya katakan mungkin dan akan, kita harus jadi bangsa yang berani, jangan sebelum apa-apa mana mungkin, menyerah sebelum berusaha, menyerah sebelum berjuang," jelasnya.
Minta Dukungan Guru
Prabowo pun meminta dukungan dan kepercayaan para guru terhadap program andalannya ini. Dia juga telah meminta para jajaran menteri untuk berjuang merealisasikan program makan bergizi gratis.
"Sya mengajak semua menteri, semua wamen, semua dirjen, semua pemimpin, saya mengajak mereka, sekarang sungguh-sungguh kita harus berjuang bekerja sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat kita," tutur Prabowo.
Â
Advertisement
Prabowo Terima Sekjen OECD Mathias Cormann di Istana
Presiden RI Prabowo Subianto menerima Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Mathias Cormann di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (29/11/2024). Pertemuan ini membahas soal proses aksesi Indonesia masuk menjadi anggota OECD.
"Ini bagian dari proses aksesi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Prabowo dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pertemuan ini juga untuk menyampaikan laporan ekonomi OECD. Airlangga mengaku optimisme target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen dapat tercapai pada tahun 2025.
"Kemarin kan ada economic report OECD. Hasilnya baik dan optimis tahun depan target 5,2 persen sesuai APBN bisa dicapai," ujarnya.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini menjadi negara aksesi OECD bersama dengan Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, Rumania, dan Thailand.
Indonesia sedang dalam proses penilaian mandiri terhadap kebijakan, regulasi, dan standar nasional dibandingkan dengan instrumen OECD, untuk selanjutnya disampaikan dalam dokumen Initial Memorandum.