Liputan6.com, Jakarta - PP Hikmahbudhi menyayangkan usulan Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP Deddy Sitorus tentang dikembalikannya Polri dibawah TNi atau pun Kemendagri. Pasalnya, hal ini sangat mencederai amanat Reformasi.
“Pemisahalan Polri dari ABRI yang sudah dimulai era BJ Habibie pada tahun 1998 Merupakan semangat untuk menjaga profesionalitasan dan Independen Polri dalam menegakan hukum ,” ujar Ketua Umum Hikmahbudhi, Candra Aditiya dalam keterangan diterima, Minggu (1/12/2024).
Advertisement
Candra menyampaikan, posisi Polri pada saat ini di bawag langsung instruksi Presiden. Hal itu berdasarkan Undang-Undang nomer 2 tahun 2002, Polri memiliki tugas pokok yaitu menjaga keamanan dan ketertiban, menegakan hukum dan mengayomi, melindungi serta melayani masyarakat.
Advertisement
Maka dari itu, Candra menyatakan Hikmahbudhi menolak usulan ketika Polri dikembalikan dibawah TNI/Kemendagri karena akan menghianati semangat Reformasi. Apalagi, saat ini kinerja Polri hari ini sudah baik di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Buktinya, lanjut Candra, kepercayaan publik terhadap Polri mencapai lebih dari 75%.
“Jadi saya rasa hari ini Polri sudah on the track dan menjalankan peran dan tugasnya sangat bagus,” yakin Candra.
Tuduhan Harus Dibuktikan
Candra menilai, pernyataan usulan yang dilontarkan oleh politisi PDIP terkait hal itu adalah ungkapan kekecewaan karena PDIP kalah dalam Pilkada di berbagai wilayah di Indonesia yang pada akhirnya menuding keterlibatan Polri melakukan intervensi di Pilkada 2024 yang disebutkan sebagai Partai Coklat alias Parcok.
“Tuduhan yang diungkapkan oleh politisi PDIP harus dibuktikan dengan barang bukti yang konkrit jangan malah membuat suasana gaduh di tengah masyarakat dan menggiring opini publik ke sesuatu yang salah,”sa saran Candra.
“Kalah menang para calon pemimpin daerah adalah suatu yang wajar dalam demokrasi yang menjadi penting seharusnya para politikus hari ini harus bisa memberi suri tauladan semangat kegotong royongan serta persatuan,” imbuh dia menandasi.
Advertisement