Liputan6.com, Jakarta - Pasangan suami istri berinisial IG (39) dan KS (39) yang membuka layanan pesta seks dan tukar pasangan ditangkap dan resmi ditetapkan tersangka.Â
Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, Kombes Roberto GM Pasaribu menerangkan, aktivitas ilegal ini telah berlangsung selama setahun. Kepada polisi, pasangan suami-istri ini mengaku 10 kali menyelenggarakan pesta seks dan tukar pasangan, delapan di antaranya di Bali dan sisanya Jakarta.
Baca Juga
Dalam melakukan aktivitas seksual, pelaku selalu mengabadikan dalam sebuah video dan disebarkan ke platform.
Advertisement
"Itu dilakukan di villa ataupun di hotel. Usia yang semuanya adalah usia dewasa," kata dia kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).
Roberto tak menepis, adanya keterlibatan warga negara asing sebagai peserta pesta seks. Hal itu terlihat dari beberapa video yang direkam oleh kedua tersangka. Sementara ini, identitas mereka sedang diselidiki melalui menggunakan teknologi pengenalan wajah.
"Untuk keterlibatan warga negara asing dari beberapa video yang sudah kami temukan ada, hanya posisinya sedang kami cari," ujar dia.
Di sisi lain, polisi saat ini masih menghitung total pendapatan yang diperoleh pelaku. Dia mengatakan, pelaku tidak menjual konten per video, melainkan mendapatkan penghasilan dari beberapa sumber seperti dari klik anggota, iklan online, dan streaming video yang disebarluaskan.
"Mengenai jumlah uang yang dapet ini masih sedang kita hitung dikarenakan ada dua versi dari setiap klik yang dia masuk oleh setiap member itu juga mendapatkan uang termasuk dari beberapa advertising online," ucap dia.
Â
Cara Pelaku Jerat Pelanggan
Sementara itu, Kasubdit IV Direktorat Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menambahkan, pelaku mengelola website selama setahun terakhir. Awalnya, anggota akan diminta untuk mendaftarkan diri menjadi anggota. Setelah berinteraksi di forum, anggota yang merasa cocok akan bertemu untuk melakukan pesta seks tersebut
"Syarat khusus tidak ada. Jadi di dalam forum itu mereka akan ketemu dulu, membuat janji ketemu," ujar dia.
Dia menyebut, jumlah pasangan yang terlibat bervariasi, mulai dari dua hingga tiga pasangan, tergantung pada kesepakatan di antara mereka.
Saat ini, yang berhasil ditemukan hanya keterlibatan pemilik situs dalam pesta seks, sementara yang lainnya masih terus diselidiki.
"Nanti akan kita dalami dulu," ucap dia
Advertisement