Cak Imin Prihatin Siswa SD di Medan Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP: Kita Carikan Solusi

Cak Imin menegaskan pemerintah akan mencarikan solusi sebagaimana komitmen Prabowo yang ingin mensejahterakan dunia pendidikan.

oleh Tim News diperbarui 12 Jan 2025, 02:02 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 02:02 WIB
Ketua Tim Pengawasan (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)
Ketua Tim Pengawasan (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2024). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) turut prihatin atas kejadian siswi SD di Medan yang terpaksa belajar di lantai hanya karena orangtuanya belum membayar SPP sekolah.

Cak Imin pun menegaskan pemerintah akan mencarikan solusi sebagaimana komitmen Prabowo yang ingin mensejahterakan dunia pendidikan.

"Please kalau ada masalah, sampaikan kepada pemerintah. Baik pemerintah daerah, pemerintah pusat. Pasti akan kita carikan solusi. Tidak ada pendidikan dasar menengah yang tidak kita berikan solusi. Saya jamin Presiden Prabowo sudah berkomitmen. Semua masalah yang dihadapi rakyat akan kita atasi," kata Cak Imin di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2025).

Menurut, Cak Imin guru yang membiarkan siswi SD belajar di lantai itu harus diberikan sanksi berupa edukasi dari pihak terkait. Ia juga menegaskan pemerintah akan mencari jalan keluar dari kejadian yang memilukan itu.

"Guru ini harus diberi edukasi oleh kepala dinas, oleh Pak Menteri Pendidikan. Supaya apalagi dasar menengah. Dasar menengah akan menjadi konsentrasi pemerintah. Sehingga kalau ada masalah cepat-cepat sampaikan. Sehingga kita bisa cari jalan keluar," pungkas Imin.

 

Guru SD di Medan Dibebastugaskan

Viral Medsos di Medan
Siswa Sekolah Dasar (SD) di Medan dihukum oknum guru duduk di lantai untuk mengikuti pelajaran karena belum bayar uang SPP (Instagram/Tangkapan Layar Smartphone)

Hariyati yang merupakan guru di SD Swasta Abdi Sukma di Jalan STM, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, akhirnya dibebastugaskan dari kegiatan mengajar di sekolah tersebut. Hariyati dibebastugaskan lantaran tega menghukum siswanya yakni MI (10) duduk di lantai saat jam pelajaran.

Haryati menghukum MI karena belum membayar uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.

"Kami lihat karena dia (Haryati) bagian dari sertifikasi guru. Kami akan lakukan pembinaan. Dari kesimpulan pembebasan tidak mengajar atau skors sampai waktu ditentukan," kata Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, Sabtu (11/1/2025).

 

Beri Teguran Keras

Ahmad mengatakan pihak sekolah juga memberikan teguran keras kepada Kepala Sekolah Dasar Swasta Abdi Sukma, Juli Sari, yang lalai dalam menjalankan tugasnya.

"Karena mengambil kebijakan sendiri akhirnya kami mengambil tindakan tegas terhadap guru bersangkutan. Kami memberikan teguran kepada kepala sekolah karena lalai untuk menjalankan visi dan misi dari sekolah ini," ujar Ahmad.

Ahmad juga menyatakan Yayasan Abdi Sukma tidak pernah membuat aturan yang dilakukan Hariyati.

"Aturan dia (Wali Kelas Hariyati) buat sendiri. Adiknya (MI) kelas dua di sini juga belum bayar SPP tapi duduk bagus ikut belajar," ucap Ahmad.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya