Dana Institusi Domestik Aliri Pasar, IHSG Tancap Gas

Katalis utama di balik penguatan IHSG ini adalah meningkatnya ekspektasi arus dana dari institusi keuangan dalam negeri, terutama dari sovereign wealth fund Danantara Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan.

oleh Pipit Ika Ramadhani Diperbarui 23 Apr 2025, 13:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2025, 13:00 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Selasa (22/4), naik 92,30 poin atau 1,43% ke level 6.538,27. Ini merupakan penguatan dua hari berturut-turut IHSG yang mencerminkan mulai pulihnya kepercayaan investor terhadap prospek pasar saham domestik.

Pengamat Pasar Modal sekaligus Founder Stocknow.id, Hendra Wardhana mengatakan, katalis utama di balik penguatan ini adalah meningkatnya ekspektasi arus dana dari institusi keuangan dalam negeri, terutama dari sovereign wealth fund Danantara Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan.

Kedua lembaga ini dipandang sebagai motor penggerak baru yang mampu menopang pasar di tengah tekanan eksternal seperti pelemahan nilai tukar rupiah.

Danantara Indonesia diperkirakan akan menerima dividen jumbo sebesar Rp59,11 triliun dari bank-bank BUMN pada akhir April, dan sebagian besar dana ini diproyeksikan akan masuk ke pasar saham sebagai bagian dari strategi diversifikasi jangka panjang.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan merancang peningkatan porsi investasi saham dari 10% menjadi 20% dalam tiga tahun ke depan, dengan potensi aliran dana sekitar Rp25 triliun per tahun.

“Arus dana dari institusi domestik menjadi game changer dalam dinamika pasar saat ini. Ini menunjukkan adanya kepercayaan jangka panjang terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan potensi pasar sahamnya,” ujar Hendra, Rabu (23/4/2025).

Dukungan Pasar

Dukungan terhadap pasar juga datang dari regulator. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang kebijakan pelonggaran buyback saham tanpa RUPS hingga September 2025 dengan batas maksimal 20% dari modal disetor.

Langkah ini dipandang sebagai sinyal positif yang memperkuat daya tarik saham domestik dan menjaga stabilitas harga di tengah tekanan global.

 

Prediksi Teknikal

IHSG Dibuka Menguat
Semua negara yang dikenai tarif timbal balik (resiprokal) pada Rabu lalu akan kembali ke tarif universal sebesar 10 persen. (BAY ISMOYO/AFP)... Selengkapnya

Dari sisi teknikal, IHSG berhasil menembus resistance trendline di 6.500 dan kini mengincar level moving average 50 (MA50) di 6.556 sebagai resistance terdekat.

Jika berhasil dilampaui, indeks berpotensi lanjut menuju area 6.640 hingga 6.707, sementara support terdekat berada di MA20 di level 6.395.

Aksi beli bersih investor asing sebesar Rp176 miliar turut memperkuat tren positif IHSG. Saham-saham unggulan seperti BBCA, ANTM, dan BMRI menjadi incaran, sementara sektor energi dan komoditas juga menguat dengan saham BREN naik 7,14% dan AMMN 6,77%. Sebaliknya, tekanan masih terasa pada saham-saham defensif seperti TLKM, JPFA, dan INDF.

“Penguatan IHSG kali ini tidak hanya didorong oleh faktor teknikal jangka pendek, tapi juga oleh optimisme pasar atas partisipasi aktif institusi domestik. Jika dana dari Danantara dan BPJS TK benar-benar masuk ke pasar, semester II 2025 bisa menjadi momentum akumulasi saham berfundamental kuat,” jelas Hendra.

Untuk perdagangan hari ini, saham-saham yang layak dicermati antara lain INDY dengan target Rp1.485, MBMA Rp350, UNVR Rp1.500, dan PWON Rp384. “Masing-masing mencerminkan potensi yang menarik,” tutup Hendra.

Prediksi IHSG Hari Ini

Tertekan, IHSG Akhir Pekan Berada di Zona Merah
Sejak awal perdagangan, IHSG langsung terkoreksi dan menyentuh level terendahnya pada 6.656,72. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (23/4/2205). IHSG berpeluang naik ke posisi 6.608-6.707.

IHSG melonjak 1,43% ke posisi 6.538 dan disertai dengan ada peningkatan volume pembelian, pergerakannya pun mampu menembus 6.510 sebagai area resistance terdekat pada perdagangan Selasa, 22 April 2025.

“Kami memperkirakan, dengan tertembusnya area resistance, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (a) dari wave B sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 6.608-6.707,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.

Ia perkirakan, IHSG akan berada dalam level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.568,6.707 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi perhatian pelaku pasar dan investor saat ini. Pertama, isu mengenai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dikabarkan mencari cara untuk memberhentikan Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Namun, Trump menuturkan, tidak pernah memiliki niat untuk memberhentikan Powell meski Trump frustasi tingkat suku bunga tidak kunjung turun.

Kedua, terkait sikap antara Amerika Serikat dan China. AS dinilai begitu yakin kalau China akan memohon kepada AS untuk negosiasi tetapi ternyata tak kunjung terjadi. “China berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak masuk dalam permainan AS sehingga AS bermain seorang diri dengan tarifnya,” demikian seperti dikutip dari riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Ketiga, IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2025 dan 2026. IMF menilai pertumbuhan ekonomi akan turun dengan sangat cepat dan berpotensi untuk turun lebih dalam seiring dengan tekanan yang timbul akibat perang tarif.

Adapun terkait IHSG, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 6.380-6.650.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya