Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa genosida yang dialami oleh umat Islam di berbagai tempat bukanlah sekadar masalah internal negara tempat terjadinya genosida, melainkan masalah dan keprihatinan semesta yang dikutuk oleh semua agama dan bangsa beradab.
Hal itu disampaikan JK saat berbicara dihari terakhir forum Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim di London Inggris, Rabu 15 Januari 2025.
Advertisement
Baca Juga
"Genosida adalah masalah dan keprihatinan semesta yang dikutuk oleh semua agama dan bangsa beradab," ujar JK.
Advertisement
JK menambahkan, genosida adalah masalah universal, untuk itu rujukannya adalah segala produk konstitusional yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti Konvensi Internasional dan berbagai resolusi. "Mekanisme penanganannya pun sudah tersedia dan baku," tambah JK.
JK menekankan saat ini banyak negara telah meratifikasi konvensi internasional yang berkaitan dengan genosida. "Ini berarti segala norma-norma tersebut secara otomatis menjadi norma hukum yang mengikat bagi negara-negara yang meratifikasinya," tegas JK.
Menutup pernyataannya JK meminta pentingnya komitmen global dalam menangani isu genosida. "Singkat kata, norma internasional tentang genosida sudah menjadi norma nasional,"Â tutupnya.
JK: Pendidikan Buat Muslim di Barat Naik Kelas
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menegaskan pendidikan merupakan faktor utama yang mendorong mobilitas vertikal masyarakat Muslim di negara-negara maju, seperti Amerika dan Eropa.
Menurut dia, Muslim di negara-negara tersebut menikmati akses pendidikan yang lebih baik dibandingkan dengan komunitas Muslim di belahan dunia lainnya. JK menyebut pendidikan yang lebih baik meningkatkan status sosial ekonomi.
"Sebagian besar dari mereka menjadi profesional di bidang masing-masing, dengan sangat sedikit yang bekerja di sektor pekerjaan manual," kata JK saat menghadiri Retret Pemikiran London untuk Minoritas Muslim di London Inggris, dikutip dari siaran pers, Rabu (15/1/2025).
Selain itu, JK menyoroti komunitas Muslim di negara-negara maju tetap mempertahankan identitas keislaman mereka, meski berada di kelas menengah baru. Hal ini, kata dia, terlihat dari banyaknya masjid dan musholla baru yang bermunculan di Eropa dan Amerika.
Untuk itu, JK menekankan pentingnya fokus pada sektor pendidikan dalam upaya membantu sesama Muslim. Khususnya, mereka yang tinggal di negara-negara dengan mayoritas non-Muslim dan masih berjuang untuk memperbaiki kondisi mereka.
Advertisement
Islamophobia
Terkait dengan meningkatnya Islamophobia di berbagai negara, JK menilai bahwa hal tersebut hanya bisa diatasi dengan prestasi positif.
"Persepsi negatif tentang Islam akan teratasi dengan sendirinya jika umat Islam menunjukkan prestasi dan kontribusi positif bagi masyarakat luas tanpa memandang agama atau asal usul," tutur dia.
JK mencontohkan keberhasilan wanita Muslim yang kini banyak menonjol dan bahkan membuat laki-laki Muslim tertinggal, berkat pendidikan yang mereka miliki.
"Prestasi positif seperti inilah yang akan mengikis diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan," tutur JK.