Liputan6.com, Jakarta - Anak-anak SD di Sukoharjo, Jawa Tengah keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) gara-gara salah saat mengelola ayam. Petugas pun langsung menarik seluruh hidangan ayam krispi dan menggantinya dengan telur rebus.
"Teknis pengolahan. Detailnya menyusul, ya," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, seperti dikutip dari Antara, Jumat, (17/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Ia mengatakan, ayam tersebut salah pengelolaan saat marinasi. Sehingga membuat anak-anak keracunan dan mual.
Advertisement
"Sebanyak 40 orang makan ayam yang dimarinasi, setelah tahu ada yang mual, semua ayam ditarik dan diganti telur," kata Dadan.
Dadan mengatakan siswa yang mengalami keracunan sempat menunjukkan gejala mual, dan seketika itu pula ditangani petugas dan dirawat sesuai prosedur medis.
"Yang mual-mual ditangani petugas dan diobati dan sudah ceria kembali," katanya.
Makan bergizi gratis tersebut tiba di sekolah pukul 09.00 WIB terdiri atas nasi putih, ayam tepung, sayur cah wortel tahu, buah naga, dan susu.
Beberapa siswa mulai mengalami gejala seperti mual, pusing, hingga muntah setelah menyantap menu tersebut.
Tercium Bau Basi dari Ayam Tepung yang Disajikan
Dari 200 siswa yang menerima makanan, sekitar 10 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 melaporkan gejala tersebut. Mereka juga mencium bau basi dari ayam tepung yang disajikan.
Pihak sekolah segera menarik makanan yang tersisa dan melaporkan kejadian ini kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Puskesmas Sukoharjo Kota.
Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Mahanani, mengonfirmasi bahwa ayam yang disajikan tidak matang sempurna, seperti yang diakui oleh Kodim 0726 Sukoharjo sebagai pengelola SPPG.
Meski demikian, kondisi para siswa tidak memerlukan perawatan lanjutan di rumah sakit. Mereka hanya mengalami gejala ringan dan telah mendapat penanganan medis berupa obat dari petugas puskesmas.
Advertisement
Istana Akan Evaluasi BGN
Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, insiden ini akan menjadi evaluasi bagi Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut dia, BGN ke depannya harus memperketat penyiapan menu MBG untuk menjamin kualitas dan kehigienisan makanan yang disajikan.
"Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP (standar operasional prosedur) dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin," kata Hasan kepada watawan, Jumat (17/1/2025).
Dia menjelaskan, 40 anak SDN di Sukoharjo itu dibawa ke Puskesmas terdekat karena mengalami mual dan muntah-muntah usai memakan ayam yang dimarinasi. Hasan menuturkan, kondisi para siswa SDN itu kini telah membaik.
"40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik," jelasnya.
Hasan menyampaikan bahwa terdapat standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan dalam program makan bergizi gratis. Adapun sekolah harus melapor kepada Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) dan Puskesmas apabila ada kejadian yang tidak diinginkan.