Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pernah dikritik karena tidak membangun dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T). Merespons itu, dia segera membangun 1.542 dapur MBG dalam waktu dekat.
"Perlu kami sampaikan bahwa kami sering mendapatkan masukan, kritikan dari semua pihak, kenapa Badan Gizi tidak mendahulukan daerah-daerah yang 3T, terpencil, terluar, dan tertinggal," ungkap Dadan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Sabtu (22/3/2025).
Baca Juga
Dia mengatakan, untuk mewujudkan hal itu perlu pendanaan dari kas negara. Dia mengklaim dana APBN sudah siap untuk membangun 1.542 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur MBG.
Advertisement
"Kami akan membangun 1.542 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang kita fokuskan di daerah-daerah seperti itu, yang targeted area, karena di daerah-daerah yang terpencil itu mitra agak kesulitan hadir, karena mungkin hanya 200-300 penerima manfaat yang akan dilaksanakan, dan sekiranya itu perlu kehadiran negara," bebernya.
Dadan mengatakan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo bisa terlibat dalam memenuhi rencana tersebut. Nantinya, Dody Hanggodo akan melakukan perencanaan hingga pengawasan.
"Jadi untuk bisa membangun 1.542 (SPPG), kami tentu saja membutuhkan bantuan dari Kementerian PU untuk perencanaan, perlaksanaan, sekaligus pengawasan, karena Menteri PU memang kompeten di bidang itu, dan kami menginginkan agar percepatan bisa dilakukan dan ikuti kaidah yang ada dalam Permen PU Nomor 1 Tahun 2020," urainya.
Merespons permintaan itu, Dody mengaku sanggup melaksanakan mandat tersebut. Hal itu diakuinya sudah menjadi tugas pokok Kementerian PU.
"Pak Kepala BGN menyampaikan ada 1.542 SPPG lagi yang perlu segera disiapkan dan dibangun. Nanti kami akan perkenalkan lebih detail dengan beliau. Tapi Kementerian PU ini kan dari awal adalah tukang, jadi memang sudah tugasnya itu," sebutnya.
3 Juta Orang Sudah Dapat Makan Bergizi Gratis
Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa hingga saat ini jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai sekitar 3 juta orang.
Menurut dia, jumlah tersebut baru sekitar 3 persen dari target yang ditetapkan, yaitu 82,9 juta penerima.
"Sudah di atas 3.000.000. Targetnya 82,9 juta. Baru 3 persen," kata Dadan di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (18/3/2025).
Advertisement
Sebaran Dapur MBG
Dadan menambahkan, meski begitu, distribusi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah merata di 38 provinsi. Namun, SPPG belum merata di setiap kecamatan dan desa. Saat ini, baru terdapat 1.000 SPPG dari target yang ditetapkan sebanyak 30.000 unit.
SPPG, menurut Dadan, adalah garda depan dari BGN. Dia menyebut, rantai pasok SPPG diisi oleh produktivitas wilayah berbasis potensi sumber daya lokal yang dihasilkan oleh masyarakat lokal.
Dia memastikan, apapun yang dihasilkan oleh masyarakat setempat akan diserap oleh badan gizi atau SPPG.
"Karena badan gizi itu akhirnya menciptakan market baru. 82,9 juta kan market baru," pungkasnya.
