Pimpinan DPR Minta Komisi X Pantau dan Evaluasi Kasus Demo ASN Kemendiktisaintek

Dasco mengaku belum mengetahui detail adanya demo tersebut. Oleh karena itu ia memastikan akan mencari tahu dan mengkaji.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Jan 2025, 14:45 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 14:45 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta Komisi X memantau dan mengevaluasi adanya demo sejumlah Apartur Sipil Negara (ASN) di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek), pada Senin (20/1/2025).

“Kita akan minta komisi teknis (atau X) terkait kementerian juga untuk melakukan pemantauan dan evaluasi,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dasco mengaku belum mengetahui detail adanya demo tersebut. Oleh karena itu ia memastikan akan mencari tahu dan mengkaji.  “Tentunya kita akan mencari tahu, kita akan kaji,” kata dia.

Sebelumnya, sejumlah ASN menggelar aksi protes terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Prof. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro, yang dianggap bertindak sewenang-wenang dalam menjalankan tugasnya.

Dari video yang diterima Liputan6.com, puluhan ASN berbaris di lobi depan gedung. Mereka membentangkan spanduk-spanduk bernada satir yang secara tak langsung ditujukan kepada Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro.

 

Karangan Bunga Berjejer

Sejumlah ASN menggelar demo di Kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti) dengan nada satir menyindir Menristekdikti Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Sejumlah ASN menggelar demo di Kantor Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristedikti) dengan nada satir menyindir Menristekdikti Prof Ir Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)... Selengkapnya

Adapun, salah satu spanduk demo yang terlihat berkelir hitam bertuliskan "Institusi Negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri". Sementara spanduk lain berlatar putih bertuliskan "Kami dibayar oleh negara, bekerja untuk negara bukan babu keluarga".

Karangan bunga bernada sindiran juga berjejer rapih menghiasi pintu depan lobi gedung. Sebagian besar, isinya juga menyindir perilaku dari Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, salah satu ASN yang bertugas di Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga, atas nama NH menuangkan uneg-unegnya.

Dia bercerita, diusir dari kantor yang sudah dihuni selama 24 tahun belakangan. Hal itu diketahui dialami pada Jumat sore 17 Januari 2024.

"Tiba-tiba pimpinan tertinggi kami masuk ke ruangan kami dan dihadapan semua orang, beliau mengusir saya keluar dan memerintahkan untuk pindah ke Kemendikdasmen saya keluar dan salat," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).

Kemdiktisaintek Buka Suara Terkait ASN Demo Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI Togar M. Simatupang menyatakan pemberhentian Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak.

Hal ini diungkapkannya dalam merespons adanya demo yang dilakukan oleh ASN Kemdiktisaintek, yang dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemdiktisaintek bernama Neni Herlina beberapa waktu yang lalu.

 "Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar seperti dilansir Antara.

Togar juga menyebutkan pihaknya membuka diri untuk melakukan berbagai upaya persuasif, seperti dialog.

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," lanjutnya.

Togar juga menyebutkan proses pemberhentian ini juga tidak hanya berhenti pada opsi pemberhentian, namun juga opsi lainnya.

"Sedang proses, dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," ucap Togar M. Simatupang.

Infografis Besaran Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN 2025
Infografis Besaran Kenaikan Gaji Guru ASN dan Non-ASN 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya