Liputan6.com, Jakarta Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja ke Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/03) siang. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, bersama Ketua Komisi XI DPR RI Muhamad Misbakhun serta sejumlah anggota Komisi XI turut hadir dalam kunjungan tersebut.
Seperti diketahui, kinerja IHSG pada hari ini tengah menjadi sorotan. Di sesi pertama perdagangan, IHSG tercatat melemah 395,87 poin atau turun 6,12 persen ke level 6.076,08. Indeks LQ45 juga mengalami penurunan sebesar 38,27 poin atau 5,25 persen ke posisi 691,08.
Baca Juga
Akibat perdagangan ini, BEI terpaksa mengentikan perdagangan untuk sementara.
Advertisement
Ketua Komisi XI DPR RI Muhamad Misbakhun menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk komitmen DPR RI dalam mendukung BEI serta mendorong stabilitas pasar modal nasional.
“Kami ingin menyampaikan dukungan penuh kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjaga kepercayaan pasar,” ujar Misbakhun dikutipd ari ANTARA, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Pejabat DPR yang Datang ke BEI
Rombongan DPR RI disambut langsung oleh Ketua Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, serta jajaran manajemen BEI lainnya.
Selain Dasco dan Misbakhun, hadir pula Wakil Ketua Komisi XI Mohamad Hekal, anggota Komisi XI Wihadi Wiyanto, Putri Komarudin, serta Wakil Ketua Komisi XI Fauzi Amro.
Kunjungan ini berlangsung di tengah tekanan signifikan di pasar modal. Pada hari yang sama, BEI terpaksa menghentikan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11:19:31 WIB melalui sistem Jakarta Automated Trading System (JATS). Langkah ini diambil setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tajam lebih dari 5 persen.
IHSG Terjun Bebas Gara-Gara Isu Sri Mulyani Mundur dari Menkeu?
Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 5% pada perdagangan hari ini, Selasa 18 Maret 2025. IHSG terpantau turun 6,12 pesen ke posisi 6.076,08 saat berita ditulis. Sebelumnya, telah dilakukan penghentian penghentian atau pembekuan sementara perdagangan saham (trading halt) saat IHSG turun 5%.
Secara garis besar, trading halt adalah penghentian atau pembekuan sementara perdagangan saham karena IHSG turun hingga batas tertentu.
Sementara Trading halt dapat dilanjutkan menjadi trading suspend apabila bursa memutuskan pelaksanaan perdagangan tidak mungkin untuk dilanjutkan pada hari bursa yang sama.
Ketentuan teranyar mengenai trading halt termaktub dalam Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
Dalam hal terjadi penurunan yang sangat tajam atas IHSG dalam satu hari bursa yang sama, bursa melakukan trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan hingga lebih dari 5 persen.
Peluang Trading Suspend
Trading halt selama 30 menit apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 10 persen, dan trading suspend apabila IHSG mengalami penurunan lanjutan hingga lebih dari 15 persen.
"Hari ini IHSG terkoreksi hingga 5%, hingga terkena trading halt, cukup dalam untuk ukuran indeks saham IHSG," kata Pengamat pasar modal Panin Sekuritas, Reydi, Selasa (18/3/2025).
Advertisement
Apa Pemicunya?
Menurut Reydi, ada beberapa faktor yang memicu. Investor wait and see terhadap keputusan suku bunga acuan The FED (FFR) yang prediksinya hampir 99% suku bunga akan ditahan di level 4,25-4,5% untuk pertemuan besok tanggal 19 Maret 2025.
Artinya investor akan lebih senang untuk mengamankan dananya di instrumen investasi low risk yang masih menawarkan return yang tinggi karena suku bunga masih tinggi.
Kekhawatiran investor akan berlanjut pasca keputusan suku bunga The Fed akibat terhadap kebijakan perdagangan AS yang kabarnya akan ada potensi tarif tambahan setelah pengumuman suku bunga The Fed besok.
Asing juga tercatat masih terus melakukan nett sell, kemarin asing tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp 848 miliar, yang didominasi penjualan di sektor perbankan besar.
Selain itu, juga ada kabar pengunduran diri Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan (Menkeu), yang dinilai juga menjadi perhatian pasar,
"Sempat beberapa hari lalu hingga pagi ini ada isu mengenai pemberitaan bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mengundurkan diri, dan kabarnya semakin santer didengar, tapi hari ini nampaknya sudah ada tepisannya walau belum resmi," kata Reydi.
