Liputan6.com, Jakarta - Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia (IPI), Burhanuddin Muhtadi menyatakan, hasil survei tingkat kepuasan publik yang tinggi terhadap kinerja pemerintahan saat ini menjadi modal politik kuat bagi presiden Prabowo untuk melangkah ke tahapan selanjutnya.
Menurut catatannya, hal itu berbeda dengan pemerintahan sebelumnya di 100 hari pertamanya.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Kate Middleton Bikin Kejutan Hadiri Hari Peringatan Holocaust Bersama William, Perhiasan Mutiara Jadi Sorotan
Sekda Jakarta Pastikan Pramono Akan Ikuti Kebijakan Efisiensi Anggaran Sesuai Arahan Prabowo
Jalankan Perintah Prabowo, Pj Gubernur Jakarta Segera Teken Ingub soal Efisiensi Anggaran
"Agak berbeda dengan, misalnya kita bandingkan dengan masa pemerintahan Jokowi awal periode pertama itu Oktober 2014 sampai Januari 2015, kita melakukan survei 100 hari setelah beliau (Jokowi) dilantik sebagai presiden pertama, approval rating terdampak oleh kebijakan yang tidak populer, yaitu menaikkan harga BBM," kata Burhan saat siaran daring melalui kanal Youtube, Senin (27/1/2025).
Advertisement
Burhan menambahkan, hasil survei pemerintahan Prabowo juga berbeda juga dengan Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) di periode kedua. Dia menyebut, bulan madu antara pemerintah dan rakyat terganggu sejumlah drama.
“SBY mengalami masa ‘bulan madu’ yang relatif singkat karena ada drama Century dan ada beberapa isu politik yang terkait elite Partai Demokrat,” turur Burhan.
Sebaliknya, Burhan mengatakan saat ini belum ada tanda-tanda ‘bulan madu’ politik antara masyarakat dan Prabowo berakhir. Meski sempat muncul isu yang berpotensi mengganggu tingkat kepuasan publik, namun hal itu bisa diselesaikan.
“Isu tersebut yakni kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen. Namun hal itu selesai saat PPN 12 persen hanya untuk barang mewah,” ungkap Burhan menandasi.
Sebagai informasi, berdasarkan responden survei Indikator Politik Indonesia (IPI) mengaku puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto menjelang 100 hari pertama masa kerjanya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan Kabinet Merah Putih.
“Kinerja Presiden Prabowo Subianto, sebanyak 13,5% mengaku sangat puas, kemudian 65,8% cukup puas dan 16,3% kurang puas dan 0,6% tidak puas sama sekali, sedangkan 3,8% memilih untuk tidak menjawab,” rinci Burhan.
Menurut Burhan, survei kepuasan terdiri dari beberapa indikator lain, mulai dari ekonomi, keamanan, hukum politik hingga demokrasi.
Metodologi Survei
Diketahui, survei dilakukan pada 16 Januari sampai 21 Januari 2025. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia di survei nasional yang memiliki hak pilih dalam Pemilu yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1220 orang dengan asumsi metode simple random sampling. Ukuran sampel 1220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih quality kontrol terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih atau spot checking dan dalam quality kontrol tidak ditemukan kesalahan berarti.
Advertisement