Pemprov Jakarta Akan Kaji Naikkan Harga Eceran Tertinggi LPG 3 Kg

Pemprov Jakarta akan mengkaji HET LPG 3 kg dan menyesuaikannya dengan HET di wilayah penyangga Jakarta karena adanya perubahan regulasi penyaluran LPG 3 kg dari pengecer ke pangkalan.

oleh Winda Nelfira diperbarui 04 Feb 2025, 12:45 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 12:45 WIB
Warga Antre untuk Dapatkan LPG Subsidi 3 Kg
Pemerintah beralasan bahwa larangan bagi pengecer bertujuan memastikan pasokan gas elpiji subsidi 3 kilogram tetap tersedia bagi masyarakat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta bakal mengkaji Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg.

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, HET akan disesuaikan dengan HET LPG 3 kg yang ada di wilayah penyangga Jakarta.

Menurut Teguh, rencana menggodok aturan HET ini menyusul aturan terbaru pemerintah pusat yang menetapkan tak lagi menyalurkan LPG 3 kg melalui pengecer. Maka, untuk menghindari kelangkaan, HET LPG 3 kg di Jakarta bakal disesuaikan.

"Ada perubahan regulasi terkait dari daerah LPG 3 kilogram dari pengecer ke pangkalan. Dan ini biasanya kalau ada perubahan regulasi juga akan ada penyesuaian. Ya ini mudah-mudahan kami berharap bisa selesai segera," kata Teguh di Jakarta Utara, Selasa (4/2/2025).

Berdasarkan Peraturan Gubernur atau Pergub Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Harga Eceran Tertinggi Liquefied Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram di Tingkat Pangkalan, tercatat di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur sebesar Rp16.000.

Sementara itu, besaran HET LPG 3 kg di Kepulauan Seribu Selatan Rp18.500 dan HET LPG 3 kg di Kepulauan Seribu Utara sebesar Rp19.500.

"Perlu kami sampaikan disini adalah bahwasanya berdasarkan kebutuhan LPG 3 kilogram pada 2024, kami juga mengajukan kebutuhan untuk 2025. Namun demikian yang kami ajukan itu mengalami penurunan sekitar 5 persen dibandingkan dengan tahun 2024," jelas Teguh.

"Padahal kebutuhannya meningkat. Ini juga menjadi salah satu yang juga menyebabkan kebutuhan itu belum tercukupi secara keseluruhan," ucapnya.

HET di wilayah Jakarta ini disebut lebih rendah ketimbang HET LPG 3 kg di wilayah penyangga Jakarta. Sementara itu, kebutuhan LPG kg dari tahun ke tahun di Jakarta mengalami kenaikan.

"Laporan dari Disnakertransgi Jakarta perlu juga kami sampaikan bahwasanya HET, Harga Eceran Tinggi LPG 3 kg itu untuk wilayah DKI relatif lebih rendah dibandingkan dengan HET daerah-daerah penyangga," kata dia.

Prabowo Instruksikan Harga LPG 3 Kg Sesuai HET

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk kembali berjualan LPG 3 kg. Dengan syarat, mereka sudah terdaftar secara resmi sebagai sub pangkalan penyalur tabung gas melon subsidi.

"Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial," ujar Dasco, Selasa (4/2/2025).

Selain itu, Dasco menambahkan, Prabowo juga telah memberi instruksi agar harga LPG 3 kg tak lagi mahal. Sehingga bisa sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Kemudian memproses administrasi dan lain-lain, agar pengecer sebagai agen sub pangkalan harga LPG yang akan dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal," imbuh dia.

Sembari Terus Minta Maaf, Menteri Bahlil Datangi Agen Gas LPG 3 Kg di Tangerang

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyambangi agen gas LPG 3 Kg di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025).

Saat datang, Bahlil tak henti-hentinya mengucapkan kata maaf kepada puluhan masyarakat yang sudah mengantre sejak pagi, demi mendapatkan gas LPG 3 Kg.

"Mohon maaf ya Bu, Pak. Mohon maaf sekali lagi," ujar Bahlil Lahadalia kepada masyarakat sembari bersalaman.

Dia pun memastikan semua masyarakat yang sudah mengantre, mendapatkan tabung gas 3 Kg. Tentunya, dengan membawa KTP dan juga uang sebesar Rp19 ribu untuk satu tabung gas.

"Jangan menghalangi masyarakat, tolong antreannya ya. Jangan putus, tetap layani ya," kata dia.

Setidaknya ada lebih dari 600 masyarakat yang sudah mendapatkan tabung gas 3 Kg.

Bahlil pun menekankan, pengaturan alur gas 3 Kg ini sebagai upaya untuk penataan. Namun demikian, Bahlil mengaku, memang banyak yang harus diperbaiki, agar tak ada lagi upaya penyalahgunaan subsidi di lapangan.

"Kita melakukan penataan jadi enggak apa-apa. Kita harus fair juga untuk memperbaiki, tapi gimana caranya agar tak ada lagi penyalahgunaan subsidi, ini yang harus kita perbaiki. Itu yang penting," ucap Bahlil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya