Liputan6.com, Jakarta - Aksi Unjuk Rasa bertajuk Indonesia Gelap, makin panas. Massa yang tergabung dalam dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mencoba merobohkan beton barrier yang memalangi langkah mereka menuju ke Istana Negara, Jakarta.
Terpantau, massa yang sejak sore tadi berorasi menyuarakan tuntutan mereka pemerintah di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
Advertisement
Saat itu, salah satu orator melontarkan kalimat-kalimat yang memancing mahasiswa.
Advertisement
"Tujuan kita mau kemana?" kata orator.
"Mau ke istana," jawab mahasiswa kompak.
"Katanya jangan narik-narik tembok di depan. Jangan takut pak," timpal orator.
Tak lama setelah itu, Mahasiswa yang berada di garis depan memasangkan tali tambang mengait besi-besi yang tertancap di barrier beton.
Saat tali terpasang, mahasiswa lain bahu-membahu untuk menarik tali secara bersama-sama.
Aksi mahasiswa membuat suasana panas, mereka bahkan tak lagi mendengar instruksi dari orator dan terus menarik beton.
Terlihat di sela-sela itu, botol dan batu krikil melayang ke arah depan, menyasar anggota polisi yang berjaga-jaga.
Melihat itu, seorang anggota kepolisian menggunakan pengeras suara berusaha meredam aksi massa. Dia meminta massa tak bertindak anarkistis.
"Kami imbau mohon tidak menarik barier beton, itu adalah batas supaya tak terjadi kontak fisik dengan petugas kami," ujar dia.
Polisi Minta Peserta Aksi Tertib
Anggota polisi meminta koordinator lapangan untuk menertibkan rekan-rekannya. "Mari ciptakan aksi yang damai, supaya tidak terjadi kekerasan dan kerusakan," ujar dia.
Hingga berita ini ditulis, massa masih bertahan dan terus mencoba menghancurkan barrier beton yang dianggap sebagai penghalang.
Advertisement
Infografis
