Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Bupati Pasaman, Sumatera Barat, Anggit Kurniawan Nasution, menyatakan keberatan atas amar putusan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi terhadap gugatan perselisihan hasil pemilu Pilkada Pasaman 2024.
Menurut kuasa hukum Anggit dari Kantor Hukum Lawfirm Soni Wijaya & Partners, Soni Wijaya, putusan yang memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan mendiskualifikasi kliennya tidak elok dan bijaksana.
Baca Juga
"Majelis Hakim MK telah melampaui kewenangannya dalam memutus perkara PHPU Aquo," kata Soni, Senin (24/2/2025).
Advertisement
Menurut Soni, MK tidak berhak mengadili permasalahan administratif prosedural yang seharusnya diajukan dalam bentuk gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) pada masa tahapan penyelenggaraan Pilkada karena merupakan kewenangan PTUN.
"Permasalahan administratif prosedural seharusnya dianggap telah lampau waktu dengan tidak adanya keberatan yang disampaikan para paslon peserta Pilkada terhadap paslon lainnya apabila pada tahapan ini tidak ada keberatan atau gugatan," jelas Soni.
Soni mencontohkan kasus di Pilpres 2024 lalu, di mana putusan MK pada gugatan Pilpres terdahulu menunjukkan bahwa Paslon 01 dan Paslon 03 tidak menyatakan keberatan atas permasalahan proses prosedural administratif dari diterimanya pencalonan cawapres Gibran Rakabuming oleh KPU.
Karena dianggap lampau waktu, maka Paslon 01 dan 03 dianggap telah melewatkan kesempatannya untuk mengajukan keberatan atas prosedur administratif tersebut.
"Sehingga putusan MK ini bertentangan dan bertolak belakang dengan putusan MK Aquo," jelas Soni.
Mahkamah Konstitusi (MK) sebelumnya memerintahkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) atas Pemilihan Bupati (Pilbup) Pasaman 2024, Sumatera Barat (Sumbar), dan mendiskualifikasi calon Wakil Bupati (cawabup) Pasaman nomor urut 01, Anggit Kurniawan Nasution.
"Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian," tutur Ketua MK Suhartoyo membacakan amar putusan di Gedung MK, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Suhartoyo menyatakan, MK meminta KPU Kabupaten Pasaman untuk melakukan pemungutan suara ulang tanpa mengikutsertakan Anggit Kurniawan Nasution. Sementara Welly Suheri selaku calon Bupati (cabup) tetap dapat kembali maju.
Pengganti Anggit Diserahkan ke Parpol
Sebagai pengganti Anggit Kurniawan Nasution diserahkan sepenuhnya kepada partai politik atau gabungan partai politik pengusung/pengusul setelah dilakukan verifikasi syarat sesuai dengan ketentuan," jelas dia.
Suhartoyo mengulas pertimbangan majelis, bahwa seharusnya Anggit terbuka kepada publik soal statusnya sebagai mantan narapidana.
Anggit dinilai malah berupaya menyembunyikan identitasnya dengan menerima begitu saja surat catatan tidak pernah melakukan perbuatan kriminal yang dikeluarkan oleh kepolisian dalam pencalonannya sebagai cawabup Pasaman.
"Anggit Kurniawan Nasution seharusnya telah menolak dan secara jujur menyatakan bahwa surat keterangan catatan kepolisian dimaksud adalah tidak benar dan tidak sesuai dengan data pribadi yang sebenarnya, karena tidak sesuai dengan data yang sebenarnya," ungkap Ketua MK.
Selain itu, Anggit juga membiarkan begitu saja surat keterangan tidak pernah dipidana yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
"Demikian halnya pada saat Anggit Kurniawan Nasution mendapatkan surat keterangan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang menerangkan tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap pada tanggal 16 Agustus 2024, seharusnya juga menyatakan keberatannya, karena hal tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya," kata dia.
Atas dasar itu, Suhartoyo menilai pencalonan Anggit Kurniawan sebagai cawabup Pasaman di Pilkada Pasaman telah cacat hukum dan tidak memenuhi syarat. MK pun meminta KPU untuk melakukan pemungutan suara ulang dengan batas waktu 60 hari sejak putusan dibacakan.
"Tidak ada keraguan bagi Mahkamah untuk melakukan diskualifikasi terhadap calon Wakil Bupati Anggit Kurniawan Nasution, dari kontestasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Tahun 2024. Serta memerintahkan Termohon untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang tanpa mengikutsertakan Anggit Kurniawan Nasution sebagai calon Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Tahun 2024," tegas Suhartoyo.
Advertisement
Infografis
