Pramono-Rano Bakal Perluas Rute Transjakarta hingga ke Bekasi

Wagub Jakarta Rano Karno berencana menambah rute Transjakarta ke beberapa daerah penyangga Jakarta. Salah satunya memperpanjang rute bus hingga Bekasi.

oleh Winda Nelfira Diperbarui 25 Feb 2025, 16:50 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 16:50 WIB
Transjakarta Berencana Perluas Rute Perjalanan di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi
Untuk diketahui, sepanjang 2024, Transjakarta melayani 371,4 juta pelanggan dengan rata-rata lebih dari 1 juta pelanggan per hari. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno berencana menambah rute Transportasi Jakarta atau Transjakarta ke beberapa daerah penyangga Jakarta. Salah satunya memperpanjang rute bus hingga Bekasi.

"Pasti armada kita tambah dan rute baru juga pasti logikanya begitu. Bayangin kalau sekarang terminal paling jauh masuk ke mana? Kampung Rambutan atau Pulo Gebang. Mungkin nanti kita akan jauhin sampai Bekasi," kata Rano di Halte Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2025).

Rano Karno mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dan daerah penyangga lainnya untuk mewujudkan rencana dalam penambahan rute bus tersebut.

"Sedang kita rencanakan, yang pasti harus duduk bersama antara pimpinan daerah yang ada di Jabodetabek," ucap Rano.

Tak hanya itu, Rano menyampaikan saat ini tengah disiapkan daftar 15 golongan masyarakat yang akan digratiskan untuk menggunakan transportasi umum. Rano menyebut, program ini masuk sebagai prioritas dalam 100 hari kerja Pramono-Rano sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.

"Jadi memang kita akan menggratiskan 15 golongan, misalnya lansia, disabilitas, kemudian pemegang KJP, kemudian misalnya keluarga TNI, ABRI, Polisi, Polri, pokoknya 15 golongan yang bisa menggunakan itu," jelas Rano.

Rano mengatakan, selain bakal memperluas jaringan dan rute Transjakarta hingga Bekasi, perluasan juga akan diterapkan ke daerah penyangga lain seperti Depok dan Tangerang. Langkah ini diambil sebagai upaya agar masyarakat yang ingin ke Jakarta bisa naik transportasi umum.

"Mas Gubernur atau Mas Pram ingin Jabodetabek dijauhkan alurnya, supaya masalah sodara kite yang ada di Bekasi, di Depok, Tangerang kembali lagi datang ke Jakarta kita berharap mereka tidak pakai kendaraan pribadi, cukup dengan kendaraan umum yang ada di Jakarta," kata dia.

Rano Karno Berencana Naik Angkutan Umum Sepekan Sekali ke Balai Kota

Jelang Ramadan, Dharma Jaya Pastikan Harga Pangan Stabil dan Stok Daging di Jakarta Aman
Wagub Jakarta Rano Karno mengecek ketersediaan bahan pangan dan daging di Perumda Dharma Jaya jelang Ramadhan 2025. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Rano Karno juga berencana naik angkutan atau kendaraan umum dari rumahnya menuju Balai Kota Jakarta sepekan sekali.

"Mungkin seminggu sekali saya akan naik kendaraan umum terutama MRT. Memang tidak mungkin saya setiap hari (naik kendaraan umum) karena di tengah perjalanan saya mampir juga ke tempat yang lain," kata dia di Jakarta, Selasa (25/2/2025), seperti dilansir dari Antara.

Dia mengatakan, rumah dinasnya belum rampung sehingga saat ini masih menempati hunian miliknya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Kalaupun nanti menggunakan kendaraan umum, Bang Doel memilih menaiki MRT dari Stasiun Lebak Bulus, lalu turun di Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI.

"Saya jauh lebih nyaman kalau saya ke kantor (Balai Kota Jakarta) naik MRT. Saya naik dari (Stasiun MRT) Lebak Bulus, rumah saya di Lebak Bulus. Saya turun di (Stasiun MRT) HI, dijemput di sini (dengan mobil)," ujar dia.

Rano menambahkan, transportasi umum di Jakarta saat ini jauh lebih baik, mulai dari hadirnya Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT) hingga Transjakarta.

Sementara itu, pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno berpendapat, angkutan umum di Jakarta sudah memberikan pelayanan yang cakupannya 89,5 persen wilayah Jakarta. Cakupan itu sudah setara dengan kota-kota negara maju di dunia.

Karena itu, menurut dia, sebagai percontohan nasional, kendaraan pribadi di Jakarta menggunakan BBM non subsidi, dilarang menggunakan BBM subsidi. "Ini agar akan semakin banyak warga Jakarta beralih menggunakan angkutan umum," katanya.

 

Infografis: Permukaan Tanah Jakarta Turun 6 cm Per Tahun (Liputan6.com / Triyasni)
Infografis: Permukaan Tanah Jakarta Turun 6 cm Per Tahun (Liputan6.com / Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya