Liputan6.com, Jakarta - Anggota MPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdullah kembali menyelenggarakan sosialisasi empat pilar kebangsaan di Wonosobo, Jawa Tengah.
Dari kegiatan yang dilakukan pada Kamis 27 Februari atau jelang Ramadhan, Mas Abduh sapaan akrabnya menyampaikan tentang pentingnya mengamalkan nilai-nilai gotong royong dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan inti sari dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
"Saat bulan puasa, semangat gotong royong atau saling membantu ini mesti semakin kita gencarkan," ujar Mas Abduh, melalui keterangan tertulis, Minggu (2/3/2025).
Advertisement
Menurut dia, budaya gotong royong meski tetap ada, kini semakin tergerus dengan nilai-nilai individualisme. Anggota MPR RI Abdullah mengatakan, mementingkan kepentingan diri sendiri daripada kepentingan umum adalah peristiwa yang sering ditemui saat ini.
"Individualisme yang mengorbankan kepentingan bersama atau publik ini mesti kita kikis. Repot jika banyak pihak mengacu pada egosentris," ucap dia.
Salah satu cara mengikis ego dijelaskan Kapoksi Komisi III tersebut dapat dilakukan dengan mempertajam rasa empati. Artinya, kata Mas Abduh, dengan menempatkan pikiran dan perasaan kita di posisi pihak lain.
"Dengan empati yang kian tajam itu, gotong royong menjadi nafas dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada dan kapan pun," papar dia.
Untuk merawat budaya gotong royong menurut Mas Abduh yang berasal dari Dapil Jateng VI ini dibutuhkan kolaborasi dari tiap generasi.
"Caranya seperti semboyan dari Ki Hajar Dewantara yang bunyinya Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Artinya di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, dan di belakang memberi dorongan," pungkas Abdullah.
Â
Ketua MPR RI Ahmad Muzani Hadiri Munas IKA PMII, Sebut Prabowo Ingin Aluminya Tak Hanya Fokus di Politik
Sebelumnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani memuji sumber daya manusia Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII). Menurut Muzani, banyak alumni PMII yang menduduki jabatan politik dan jabatan publik di Pemerintahan.
"Alumni PMII ada di mana-mana. Di Kabinet ada tujuh alumni PMII. Tentu saja kepala kelasnya Menteri Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar. Tapi, jangan hanya ke PKB, di sini juga hadir Ketua Umum Hanura Pak Oso (Oesman Sapta Odang)," ujar Muzani saat membuka Musyarawah Nasional (Munas) VIII IKA PMII di Hotel Sahid, yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Jumat 21 Februari 2025.
Hadir dalam acara ini, Wakil Ketua DPR Cucun Sjamjurizal, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso), dan Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar.
Lalu Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi, Kepala BP Haji Irfan Yusuf Hasyim, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Ketua Umum IKA PMII Ahmad Muqowan dan senior-senior PMII.
Â
Advertisement
Ingin Alumni Berkiprah di Dunia Usaha
Muzani melanjutkan, dalam setiap pemilihan kepala badan dan lembaga, alumni PMII selalu menjadi calon. Prestasi alumninya juga membanggakan dan bermanfaat bagi umat.
"KPU, Bawaslu, lembaga lainnya. Sumber daya manusia PMII luar biasa. Dibawah alumni PMII, Menag Prof Nasaruddin, ongkos haji turun. Ini yang menyebabkan organisasi terus eksis," kata Ketua MPR RI Ahmad Muzani.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra ini menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto ingin alumni PMII tak hanya fokus di bidang politik.
Menurut Muzani, Prabowo ingin alumni PMII berkiprah di dunia usaha, khususnya menduduki kursi direktur-direktur BUMN.
"Dengan jabatan strategis di bidang ekonomi, alumni PMII pasti memberdayakan umat. Pak Prabowo berharap alumni PMII bisa mengisi kursi direktur BUMN," ucap dia.
"Kalau yang isi PMII, pasti jatuhnya ke umat. Kalau alumni sejahtera, yang dipikirin Ponpes dan rumah tahfiz. Karena alumni PMII diajarkan oleh kiainya untuk mencintai masyarakat," jelas Muzani.
