Liputan6.com, Jakarta Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) memberikan respons terhadap disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang disusun dalam Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI. Hal ini pun menuai sorotan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani atau Lalu Ari, turut menyoroti rekomendasi pembatalan disertasi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Ia menekankan pentingnya menunggu putusan resmi Rektor UI, yang menurutnya sangat dinantikan masyarakat.
Advertisement
"Kita tunggu putusan resmi Rektor UI. Keputusan rektor sangat ditunggu-tunggu masyarakat, karena ini adalah masalah serius di dunia pendidikan tinggi," kata dia Lalu dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).
Dia berharap kasus ini menjadi pembelajaran berharga bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Ia menegaskan pentingnya penegakan aturan akademik yang berlaku, tanpa pandang bulu terhadap status sosial mahasiswa.
"Jika aturan itu dilanggar, maka rusaklah norma-norma pendidikan di perguruan tinggi," tegas Lalu.
Semua mahasiswa, baik masyarakat biasa, pejabat, atau pengusaha, harus diperlakukan sama di dunia akademik.
Ia juga menekankan pentingnya perlakuan adil dan tanpa pilih kasih dari pihak kampus. "Baik masyarakat biasa, pejabat, penguasa, pengusaha, aparat, semua harus diperlakukan sama di dunia akademik," jelas Lalu.
Menurutnya, sedang menghadapi ujian berat dan nama baik UI sedang dipertaruhkan. Oleh karena itu, ia berharap Rektor UI memberikan keputusan yang bijak dan adil.
Lalu Ari juga menyerukan reformasi pendidikan untuk membersihkan nama baik perguruan tinggi dan mencegah kecurangan serupa terjadi di masa mendatang.
"Saatnya melakukan reformasi pendidikan. Nama baik perguruan tinggi harus dibersihkan. Jangan ada lagi kecurangan," pungkasnya.
Minta Semua Pihak Hormati Putusan
Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) menanggapi disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, yang disusun di Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.
Anggota MWA UI, Dany Amrul Ichdan, menyatakan bahwa pihaknya tengah menunggu jadwal rapat bersama empat organ UI—Dewan Guru Besar (DGB), Senat Akademik (SA) Universitas, MWA, dan Rektor UI—untuk membahas disertasi tersebut.
"Sebagai bagian dari MWA kami berharap semua pihak menghormati segala proses akademik dan tata kelola yang berlaku di internal UI. Saat ini sedang diaturkan untuk rapat bersama empat organ UI (MWA, SA, DGB dan Rektor) rencana di minggu depan," kata Dany dalam keterangannya, Jumat (28/2/2025).
Pernyataan Dany Amrul Ichdan juga membantah beredarnya dokumen dari Dewan Guru Besar (DGB) UI yang menyatakan bahwa disertasi Bahlil Lahadalia dibatalkan. Dalam risalah rapat pleno DGB UI tertanggal 10 Januari 2025 yang beredar di media sosial, disertasi Bahlil direkomendasikan untuk dibatalkan sebagai bentuk sanksi atas pelanggaran yang ditemukan.
"Adapun dokumen atau sejenisnya yang beredar bukanlah sepengetahuan MWA, karena dokumen internal termasuk notulensi meeting untuk hal-hal spesifik bersifat konfidensial sehingga tidak seharusnya berada di ranah publik," jelas dia.
Advertisement
Hanya Beri Rekomendasi
Dany menegaskan bahwa yang bisa memberikan keputusan terkait hasil disertasi Menteri Bahlil layak atau tidak hanya keputusan rektor UI. Sementara Dewan Guru Besar hanya bisa memberikan rekomendasi saja.
“Hasil rapat empat organ ke depan akan dilakukan langkah-langkah pengambilan keputusan oleh eksekutif (Rektor). Sehingga berita yang beredar bukan merupakan berita resmi yang dikeluarkan atas nama empat organ UI,” jelasnya.
Dany pun optimistis civitas UI mampu bekerja secara profesional dan tidak ada tekanan dari pihak manapun dalam menangani persoalan ini.
“Kami yakin UI dan semua organ UI dapat mengedepankan objektifitas, akuntabilitas dan integritas yang tinggi dalam setiap pertimbangan keputusan,” pungkasnya.
