Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa agen dan sub-pangkalan liquified petroleum gas (LPG) yang tidak memiliki timbangan akan dikenakan sanksi. Langkah ini diambil untuk memastikan akurasi penyaluran gas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bahlil, saat ditemui di sela pelepasan Mudik Gratis Sektor ESDM di Jakarta pada Kamis, menyoroti keluhan masyarakat mengenai berat LPG yang sering tidak sesuai dengan standar.
Baca Juga
Banyak tabung LPG yang seharusnya berisi 3 kilogram ternyata hanya berisi 2,5 hingga 2,7 kilogram, menyebabkan kerugian bagi konsumen.
Advertisement
"Kita akan buatkan sanksinya. Semua ini dalam tahap uji coba terus, uji coba terus. Harus dong, orang masa beli (LPG) 3 kilo dikasih (isi) 2,5 kilo. Nanti kita buat (sanksinya)," ujar Bahlil dikutip dari Antara, Kamis (27/3/2025).
Tujuan Wajib Punya Timbangan
Ia menegaskan bahwa setiap agen dan sub-pangkalan diwajibkan memiliki timbangan guna memastikan transparansi dalam distribusi LPG. Dengan penimbangan ini, konsumen bisa memastikan bahwa gas yang mereka beli benar-benar sesuai dengan berat yang tertera.
Bahlil juga menjelaskan metode pengukuran yang digunakan, yakni dengan menimbang tabung kosong yang memiliki berat 5 kilogram. Jika telah diisi dengan 3 kilogram gas, maka berat totalnya harus mencapai 8 kilogram. Jika beratnya kurang dari itu, berarti ada kekurangan isi LPG.
Sejumlah wilayah seperti Surabaya dan Jakarta telah mulai menerapkan aturan ini, meskipun belum berjalan sepenuhnya. Pemerintah akan terus mengawasi dan menindak agen LPG yang tidak mematuhi ketentuan ini guna melindungi hak konsumen dan memastikan distribusi LPG yang adil.
Bahlil Pastikan Stok LPG di Surabaya Aman, Wanti-wanti Jangan Dioplos
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengunjungi salah satu pangkalan Liquid Petroleum Gas (LPG) di Pasar Karah, Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/3/2025) untuk memastikan ketersediaan.
Dalam kunjungan itu Bahlil menjamin ketersediaan LPG aman. Pihaknya juga memastikan cadangan LPG tersedia sampai 23 hari ke depan.
Pihaknya juga memastikan harga sudah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp18.000. Pihaknya berjanji bakal menindak tegas pihak yang mengoplos LPG karena merugikan masyarakat.
“Menyangkut LPG Alhamdulillah tidak ada masalah. Itu cadangannya bisa sampai 23 hari dan harganya saya sudah cek di HET Rp18.000,” katanya.
Bahlil yang tiba di lokasi pangkalan LPG langsung mengecek kualitas tabung LPG hingga diketahui tabung tersebut telah sesuai dengan standar.
Ia menjelaskan kualitas LPG 3 kilogram yang ada di pangkalan telah sesuai standar yaitu satu tabung LPG kosong memiliki berat 5 kilogram sedangkan apabila terisi beratnya adalah 8 kilogram.
“Satu tangki atau satu galon kalau kosong itu 5 kilogram sedangkan kalau ada isinya 8 kilogram,” ujarnya.
Menurut Bahlil, kualitas LPG yang baik merupakan dampak dari penataan yang dilakukan oleh pemerintah, pihak Pertamina, maupun aparat penegak hukum setelah maraknya LPG oplosan.
“Ini adalah dampak dari penataan yang kita lakukan bersama-sama dengan Pertamina dan aparat penegak hukum,” katanya.
Advertisement
Bakal Tindak Oknum yang Oplos
Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar tidak ada lagi oknum-oknum yang berani mengoplos LPG lantaran sangat merugikan masyarakat hingga negara.
Bahlil memastikan pihaknya bersama aparat penegak hukum tidak segan-segan untuk menindak tegas apabila masih terdapat oknum yang memainkan kualitas LPG terutama bagi para pengoplos.
“Saya ingin menyatakan menyangkut LPG kalau masih ada yang main-main, kita proses secara aturan, kita proses secara hukum. Kita minta penegak hukum untuk melakukan tindakan keras terutama para oplosan-oplosan,” tegasnya.
